Download App
14% Pembalik Langit Dunia Persilatan / Chapter 7: Ep 7. Menemui kedua orang tua

Chapter 7: Ep 7. Menemui kedua orang tua

REVISI Ep 7. Menemui kedua orang tua

Dua hari berlalu setelah acara pernikahan Putri Lien dan pangeran Shu Fu, kabar behagia menyebar cepat keseluruh penjuru benua selatan, immortal Lou berada di kediaman keluarga, sedangkan putri Lien berada di istana kerajaan, tidak ada satupun orang yang memperdulikan pemuda kurus, selama dua hari immortal Lou duduk bersila di bawah pohon, ribuan pertanyaan memenuhi semua orang dari keluarga Lien, kakek Li sedang berada di Istana menemani putri Lien.

"Orang-orang disini tidak memperdulikanku, Putri Lien juga tidak kembali, apakah seperti ini nasib manusia yang tidak memiliki status dimata semua orang?" gumam immortal Lou berdiri.

Lou menghela nafas "Sebaiknya aku pergi!"

Immortal Lou menuliskan pesan di kertas kulit, setelah itu memerintahkan pedang terbang untuk mengirimkannya.

"Putri, aku pergi… mungkin aku sudah tidak di butuhkan lagi!" ucap pesan dari immortal Lou.

"Padang, lindungi wanita itu dan kirimkan pesan ini!"

Pedang melesat terbang menuju istana, pusaka tingkat tinggi seperti memiliki kecerdasan sendiri, immortal Lou terbang menuju wilayah keluarga Ren, ia ingin menemui semua anggota keluarga dengan tujuan membebaskan jiwa spritual yang tertinggal di gerbang dosa. Sambil terbang immortal Lou bertemu dengan immortal Chu Ren, immortal Chu Ren adalah murid Lusun atau ayah immortal Lou.

"Adik… apakah itu kamu?"

"Kakak Lou, lama tidak bertemu!"

"Haha… kamu sudah besar!" ucap Lou memeluk saudaranya.

"Kak, aku sudah mencapai immortal, sekarang aku ingin menantangmu bertanding!"

Immortal Lou merendahkan kuda-kuda "Haha… boleh, sekarang perlihatkan kekuatanmu!"

"Berhati-hatilah, aku tidak akan menahan kekuatanku!" ucap immortal Chu Ren meredahkan kuda-kuda.

"Tehnik Bertarung Naga Langit!"

"Tehnik Bertarung Petir Surgawi!"

Energi naga menyelimuti tubuh immortal Chu Ren, sedangkan immortal Lou di selimuti petir biru, dua sosok melesat dengan kecepatan tinggi, dalam waktu singkat 100 gerakan sudah terlihat, immortal Lou tersentak kaget melihat perkembangan immortal Chu Ren berimbang dengannya.

Immortal Lou melesatkan sambaran petir "Chu Ren, aku tidak menyangka kamu begitu kuat!"

Immortal Chu Ren menghindari sambaran petir "Kak, aku merasakan ada yang kurang darimu!"

"Benar, ada yang kurang dari diriku!" ucap immortal Lou muncul di belakang immortal Chu Ren.

"Tapak Langit Dunia Persilatan!"

"Naga Mengamuk!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Dua sosok terdorong mundur, meskipun kekuatan immortal Lou berkurang 50% namun pengalaman bertarung sudah sempurna, di atas langit dua sosok bertukar serangan, awan tersapu angin, gelombang energi membuat angin berhembus kencang, di tengah hutan semua hewan meninggalkan tempat pertarungan dua immortal.

"Bentuk Formasi Naga Kembar!" ucap immortal Chu Ren menarik kekuatan besar.

"Sudahlah, aku tidak mau melanjutkannya!" ucap immortal Lou.

Immortal Chu Ren melepaskan kekuatan "Eh, kenapa?"

"Adik, nanti kamu mengetahuinya, sekarang antarkan aku bertemu ayah dan ibu!"

"Oke, ayo berangkat!"

"Terimakasih!"

Immortal Lou mengikuti immortal Chu Ren menuju kediaman keluarga, ia ingin tahu bagaimana cara terbebas sepenuhnya dari gerbang dosa, sambil melakukan perjalanan immortal Chu Ren menceritakan keadaan semua orang di keluarga Ren.

"Kembalilah kak, semua orang menunggumu!"

"Adik, hatiku belum bisa memaafkan!"

"Emm.. mungkin butuh waktu!"

"Benar!"

Tiga jam berlalu, immortal Lou dan immortal Chu Ren sudah melihat gerbang kediaman keluarga Ren, immortal Chu Ren mengajak sosok di sampingnya memasuki gerbang, semua orang mengalihkan perhatian ke arah dua sosok yang baru saja tiba, saat itu juga semua mata mematung melihat sosok immortal Lou, sebagian orang tidak pernah melihat secara langsung sosok yang sudah meninggalkan kisah sejarah kelam di masa lalu.

Satu persatu orang memberikan hormat kepada dua sosok, tidak lama setelah itu sosok cantik menghampiri immortal Chu Ren.

"Siapa dia?" tanya Anin Shi.

"Kamu tidak mengenalnya? Dia immortal Lou putra guru!"

Anin Shi mematung "e-itu maaf, aku tidak mengetahuinya!" ucapnya memberi hormat.

"Tidak apa, aku tidak perlu dihormati!"

"Baiklah!"

Immortal Chu Ren melihat ke arah Anin Shi "kak, panggilkan guru, beritahu kalau immortal Lou tiba!"

"Oke!"

Immortal Chu Ren duduk di depan aula utama, tidak lama setelah itu dua sosok berjalan menuju aula, semua orang memberikan hormat kepada pimpinan mereka.

"Chu Ren, bawa dia masuk!" ucap Lusun.

"Baik guru!"

"Kak, ayo masuk!"

"Em..!"

Immortal Lou memasuki aula, disana terlihat semua tetua keluarga, Bin Ren ibu Lou duduk di kursi pimpinan.

"Untuk apa kamu datang?!" tanya Bin Ren.

"Kedatanganku untuk meminta agar jiwa spritualku dibebaskan, kekuatanku berkurang 50%!"

"Aku kira kamu ingin meminta maaf!"

"Ibu, untuk apa aku minta maaf… aku harap jangan ungkit masalah 1000 tahun lalu, aku datang sebagai tamu? Bukan sebagai putra kalian!"

"Lancang!" teriak Lusun memukul meja.

Immortal Chu Ren berdiri "guru, tolong maafkan perkataan kakak Lou!"

"Anak kurang ajar!"

"Kenapa ayah, apakah aku tidak boleh mengatakan itu? Lagi pula sejak kapan orang tuaku merawatku… sekarang beritahu aku bagaimana cara membebaskan jiwa spritualku dari gerbang itu, atau aku hancurkan tempat ini!"

Immortal Chu Ren menarik tombak "kak, jangan lakukan itu… guru, cepat beritahu!"

Bin Ren menghela nafas panjang "aku menahan amarahku, tolong jangan berbuat seenaknya kalau ingin meminta sesuatu!"

"Baiklah, pimpinan keluarga Ren, aku memohon agar diberi tahu bagaimana cara membebaskan jiwa spritualku!"

Bin Ren seperti mendengar suara guntur, ketegangan di rasakan semua orang di aula, immortal Lou masih memperlihatkan kekecewaan kepada keluarganya sendiri.

"Tidak ada cara, tidak ada yang tahu bagaimana agar terbebas sepenuhnya dari gerbang dosa!" ucap Lusun.

Jiwa immortal Lou terguncang hebat, ia berlutut dengan wajah murung, kehilangan kekuatan 50% sama saja membuang waktu ratusan tahun.

Immortal Lou berlutut dengan rasa sedih "Ini semua gara-gara orang tuaku sendiri, mereka yang telah menjatuhkan semua yang aku miliki, apakah kalian tidak puas melihatku menderita!" ucapnya.

"Kak, tenangkan pikiranmu, pasti ada cara… aku berjanji membantumu mencari cara itu!" ucap immortal Chu Ren.

"Adik terimakasih kebaikanmu, selamat tinggal!"

Pemuda kurus berbalik pergi, keadaan hening membuat suara langkah kaki Lou, Bin Ren meminta Anin Shi menemani putranya Lou, sedangkan Lusun memberikan tugas kepada Chu Ren untuk menemani perjalanan kakaknya, dua sosok berlutut di hadapan immortal Lou.

"Kak, izinkan kami ikut bersamamu!"

"Apakah kalian yakin?"

"Kamu berdua yakin!"

Immortal Lou melihat ke arah wanita di samping Chu Ren "siapa namamu?"

"Anin Shi, murid ibumu!"

"Baiklah, aku mengizinkan kalian!"

Immortal Lou melihat ke arah kedua orang tuanya "Ibu, ayah, terimakasih!"

Immortal Lou melesat terbang, dua sosok langsung mengikuti dari belakang, Bin Ren dan Lusun terdiam melihat kepergian putra mereka, selama ini kedua orang tuanya tidak menjalankan tugas untuk anak mereka, di masa lalu immortal Lou di anggap sampah yang tidak memiliki darah suci atau darah keturunan, semua anggota keluarga menganggap Lou adalah anak kutukan atau anak pembawa bencana. Namun keberuntungan berpihak kepada Lou, ia memperoleh darah suci tanpa di sengaja saat berada di reruntuhan.

Bersambung…


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C7
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login