2475 NEW FUKUTO JAPAN 19:00
"akan kutanya sekali lagi, dimana kau menyembunyikan Yuka! " bentak Takano yang terlihat sedang mengintrogasi seorang bos Yakuza di sebuah ruangan
"memangnya mau sampai kapan kau mau memukuli ku hah? " ucap pria itu dengan nada santai
Takano hanya tersenyum ia lalu menyayat tangan pria itu dan menaburinya dengan garam akibatnya pria itu menggeram kesakitan"kau mau lagi"
"cukup dia ada diruangan dekat dapur, tolong hentikan aku lebih baik dipukuli " ucap pria itu
Takano yang kesal dengan cepat langsung menghunuskan katana miliknya kedalam mulut pria itu hingga tertembus kebelakang tenguknya,
"makanlah itu bedebah" ucap Takano sambil menyabut kembali katananya yang tertancap, dan berlari kearah dapur menininggalkan mayat pria itu diruangan itu, sesampainya didapur ia lalu membuka setiap pintu ruangan hingga ia menemuka seorang gadis kecil dipojok ruangan, gadis itu terlihat ketakutan,
"Yuka kau baik-baik saja? " tanya Takano sambil berjalan kearah gadis itu
gadis itu lalu memalingkan wajahnya kearah Takano"ayah... "ucapnya
Takano lalu berjongkok didepanya, ia lalu mengelus kepala gadis itu" aku bukan ayahmu, kau bisa panggil aku guru atau paman oke" Takano lalu mengulurkan tanganya"ayo kita pergi"
awalnya gadis itu ragu untuk menggenggam tangan Takano, tapi tak berselang gadis itu pun menggenggam tangan Takano dan berjalan keluar gedung bersama-sama sesampainya diluar gedung sekitar 3 orang bersenjatakan lengkap sudah menunggu mereka diluar
"oey! Takano kau sudah menemukanya ya!? " ucap peter seorang pria eropa berbadan tinggi dan berambut coklat,
Yuka yang mendengar Peter memanggil Takano langsung bersembunyi dibalik kaki Takano,
"tidak apa-apa mereka teman kok, " ucap Takano meyakinkan Yuka yang masih bersembunyi dibelakangnya,
"woh.... cantiknya kau pasti seorang putri"puji zhin seorang pria berambut hitam dengan sebuah naginata tergantung di punggungnya,
Yuka pun perlahan memberanikan dirinya, mereka berlima lalu berjalan menjauh dari gedung itu,mereka berjalan ke kedai ramen terdekat untuk makan malam.
2487 GEDUNG PARLEMEN NEW FUKUTO 7:00
"selamat pagi semua bagaimana kabar kalian semua? jadi sesuai dengan kabar yang beredar bahwa akhirnya hari ini mentri pertahanan kita Leutnan Myoko tsukasa akan menerima penghargaan setelah ia berhasil memukul mundur pemberontak didaerah Koton,setelah itu berita selanjut-"
"semoga saja aku tidak telat"ucap Takano sambil mematikan radio mobilnya,ia terlihat mengendarai mobil dengan terburu-buru membuatnya sesekali hampir menabrak pembatas jalan,ia lalu membelokan mobilnya masuk kedalam basement gedung parlemen dan memarkirkan mobilnya"huh akhirnya sampai juga,"ucap Takano ia lalu menegak sebotol air,sampai secara tiba-tiba seorang wanita mengetuk kaca mobilnya dan membuatnya terkaget sampai hampir tersedak minumanya sendiri,ia lalu membuka kaca mobilnya,
"hah...hah...hah kau mengagetkan ku Myoko,aku hampir saja tersedak,"ucap Takano
"hahah maafkan aku,kukira kau akan terlamabat"ucap Myoko
"tunggu kenapa kau berada di basement,bukanya penerimaan penghargaan akan segera dilakukan"
"mana mungkin aku menerimanya tanpa bodyguar ku"
"ya itu benar sih,namun yang ku bingungkan kau ini kan Leutnan mengapa butuh bodyguard?"
"sudah jangan banyak bertanya ayo keatas,"Myoko lalu berjalan ke arah ruang elevator dan menunggu Takano disana,Takano lalu turun dari mobilnya sambil membawa Katana andalanya dan berjalan kearah Myoko,mereka berdua pun menaiki elevator ke lantai 2 bangunan,
"kau sudah sarapan?"tanya Myoko
"belum,aku baru minum air pagi ini"jawab Takano
"kau mau sarapan apa,aku yang traktir"
"apa! yang benar,baiklah jika seperti ini aku menjadi sangat semangat"
mereka berdua lalu berjalan kearah cafetaria dan memesan sarapan lalu memakan bersama di meja dekat jendela dan menggantungkan katana miliknya di punggungnya,
tak lama kemudian sebuah pelayan robot datang membawakan 2 gelas berisi kopi kepada mereka,Myoko lalu mengambilnya dan memberikan salah satunya pada Takano,
"maaf aku tidak minum kopi"ucap Takano yang menolak dengan halus,
"oh maafkan aku"jawab Myoko, ia lalu memesan segelas teh untuk Takano dan menaruh kopi yang Takano tolak didekatnya,"oh ya Taka-san berapa umurumu sekarang"
"oh tumben sekali menanyakan hal itu,umur ku sekarang 40 memangnya kenapa"
Myoko yang mendengar hal itu terkaget dan hampir tersedak oleh minumanya,ia tak menyangka bahwa wajah Takano yang terlihat seperti mahasiswa itu sudah berumur 40 tahun,
"kau kenapa?"tanya Takano yang melihat Myoko tersedak seperti itu
"tidak apa-apa aku hanya sedikit tersedak"jawab Myoko,"umurmu 40 dan kau belum menikah?"
"belum aku belum mau menikah,"Takano lalu mengelap sekitar mulutnya yang belepotan dengan minyak menggunakan serbet yang ia bawa,"wah sudah mau jam 8 sepertinya kau harus cepat Myoko"
"apa sudah mau jam 8"Myoko pun dengan cepat langsung menghabiskan makananya mereka lalu bercengkrama sebentar sambil menikmati minuman mereka
SEMENTARA ITU DI BASEMENT GEDUNG
"jadi ini rencananya,mesin itu berada diruangan ini,usahakan kita untuk mengalihkan perhatian saat penerimaan itu,"ucap Tetsuo sang pemimpin kelompok pemberontak FUKUTO KNIGHT "semuanya mengerti,Sabrina kau ikut denganku gunakan tonfa milikmu untuk melumpuhkan penjaga,yang lain alihkan perhatian,ini demi kemajuan klan RYUKO"
para anggota itu pun mengangguk mengerti sekitar 6 orang berjalan melewati elevator dengan senjata disembunyikan didalam tas mereka,sedangkan Tetsuo,Sabrina dan satu orang prajurit,melewati tangga menuju kelantai atas,
8:00
semuanya nampak bertepuk tangan tak terkecuali Takano ketika melihat Myoko di berikan sebuah kalung penghargaan atas jasanya,Myoko lalu menatap mata Takano dari atas panggung dan Takano yang menyadarinya memberikan thumbs-up kepadanya,namun kesenangan itu tak berselang lama,
"kenapa ada tukang bersih-bersih disini,sepertinya acaranya belum selesai,"batin Takano ia lalu mengikuti ke 5 petugas bersih-bersih itu kebelakang panggung,
"kemana dia"batin Myoko yang menyadari Takano sudah menghilang dari posisinya,
Takano secara diam-diam mengikuti petugas itu sampai dibelakang panggung yang sedikit sunyi dan sesampainya disana,ia sedikit mengintip dari balik tembok,
"oh jadi begitu ya,balas dendam sepertinya"batin Takano ketika melihat para petugas bersih-bersih itu mengeluarkan senjata,ia lalu menggenggam bagian tsuka katana miliknya dan membuat sebuah kunci di bagian penghubung sarung katananya itu terbuka lalu menghubungkan Tsuka ke handle dan ke Sori nya,
"akhirnya aku menggunakanmu lagi kawan"ucap Takano dia lalu memunculkan dirinya secara tiba-tiba dan membuat kelompok itu terkaget,"wow... sepertinya ada permainan kecil disini" ucap Takano sambil menyeringai,
seketika semuanya menodongkan senapan mereka masing-masing kearah,namun dengan cepat Takano langsung berlari sambil menghindari beberapa tembakan,ia lalu mengeluarkan katananya dan melompat lalu menusukan katananya kesalah satu pria,namun tanpa ia sadari sebuah tendangan mendarat dikepalanya dan membuat ia sedikit terpental,
"kalian ini lelaki apa bukan gunakan pedang kalian hah,oh apa kalian tidak bisa teknik berpedang"ucap Takano sambil memprovokasi
mereka yang terprovokasi pun akhirnya melempar senapan mereka dan mengeluarkan pisau satu bilah yang memiliki bentuk sedikit melengkung,
"nah aku mulai suka ini"
dua orang pria dengan kesal berlari kearahnya dan mengarahkan pisaunya kearah Takano, ia lalu menghindar dan menendang kepala salah satu pria hingga membuatnya terjatuh ia lalu menusukan katananya ke leher pria didepanya,hingga membuatnya tewas namun secara tiba-tiba dari belakangnya sebuah pisau mendarat dipunggungnya ia lalu berpaling kearah belakangnya menebas orang yang menusuknya dan mengambil pisau yang menancap dipunggungnya dan melemparkanya kearah seorang pria hingga menggenai mata pria itu,dan menyisahkan Takano dan satu orang lagi,
"oh tak terasa hanya terisa kau dan aku,mau menggunakan tangan kosong?"tanya Takano
pria itu pun tak menghiraukanya ia lalu mengambil pistol disakunya dan menembakanya kearah Takano,namun Takano dengan lincahnya langsung berlindung menggunakan jasad pria yang ia bunuh tadi,ia lalu melempar jasada itu ke pria yang memegang pistol dan membuat fokus pria itu buyar dan dengan cepat langsung menusuk lehernya dari arah kanan ke kiri,membuat pria itu tidak dapat berteriak karena tenggorokanya tertahan oleh besi pedang,
"sepertinya sudah"Takano lalu menghela nafas ia lalu mengelap darah yang terciprat ke wajahnya,sampai sebuah pesan suara terdengar dari dalam walkie-talkie yang tergantung di sabuk salah satu pria,"disini Kento siap menembak apa kalian siap?"
"sial"ucap Takano,ia lalu dengan cepat langsung berlari menembus dinding panggung yang sedikit tipis dan mendorong Myoko hingga jtuh dari panggung dan membuat tembakan sang penembak yang suaranya tadi berada di walkie-talkie meleset,akibat tembakan yang meleset seluruh ruangan menjadi ricuh,orang-orang berlari menyelamatkan diri,
"ada apa?"tanya Myoko kepada Takano yang berada disampingnya
"ceritanya panjang,"ucap Takano sambil mengawasi bagian atas gedung dan balkon,matanya lalu tertuju pada sebuah objek bergerak dari balik pagar balkon
"aku akan kembali"Takano lalu berlari memanjat setiap ornamen dinding ke arah balkon yang ia curigai tadi dan sesampainya di balkon ia melihat seorang memegang sniper sedang tiarap tak menyadari dirinya,ia lalu berjalan mendekati pria itu dan menusuknya dari atas kepalanya sampai dagunya,"waw... semudah ini"batinya,ia lalu melihat kebawah terlihat Myoko sedang membantu mengkondisikan para warga yang panik,ia lalu melihat jasad pria itu dan mengambil sebuah kalung yang mengingatkan dia tentang kejadian dimasa lalunya,
"cih... klan RYUKO ya,berarti mereka sudah bergabung FUKUTO KNIGHT".
Like it ? Add to library!
thanks sudah baca