"Yang Mulia mau ke Desa Bydell lagi?" tanya Roshan kepada Emmelyn. "Sekarang?"
Emmelyn mengangguk. "Benar. Tolong siapkan kereta."
"Baik, Yang Mulia."
Setelah melihat Roshan pergi keluar untuk menyiapkan pengawal dan kereta, Emmelyn segera naik ke kamarnya untuk berganti pakaian laki-laki. Ia akan kembali menyamar sebagai laki-laki agar tidak menarik perhatian orang.
Tidak lupa, ia juga membawa apple pie di dalam kotak kayu untuk diberikan kepada sang penyihir sebagai tanda permintaan maafnya kepada wanita tua itu karena telah berusaha mengancamnya di pertemuan mereka yang lalu.
Tidak lama kemudian ia dan Roshan, seperti biasa dengan para pengawal yang mengawasi mereka dari kejauhan, telah berada di tengah Desa Bydell. Dengan cepat gadis itu berjalan menuju ke arah rumah sang penyihir.
Seperti sebelumnya, Emmelyn mengetuk pintu pondok berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban.