Mereka sarapan dalam diam. Tak satu pun dari mereka merasa perlu mengucapkan apa pun. Berada di sisi satu sama lain seperti ini saja sudah sangat berarti bagi mereka.
Nafsu makan Emmelyn belum sepenuhnya kembali, tapi ia memaksakan diri untuk makan roti dan sosis. Emmelyn tahu ia harus makan agar tubuhnya tetap sehat selama kehamilannya. Ia tidak ingin membuat Mars semakin khawatir.
"Baiklah, biar kubawa nampan ini kembali ke dapur. Apa kau ingin kembali tidur?" Mars bertanya kepada Emmelyn setelah mereka selesai makan.
Emmelyn menggelengkan kepalanya. Ia masih ingin menyendiri, tetapi ia tidak ingin menghabiskan waktunya di tempat tidur sepanjang hari. Ia telah menguatkan hatinya untuk pergi keluar nanti dan melihat mayat kakaknya.
"Aku ingin melihat taman dari sini," katanya. "Mereka membuatku merasa tenang."
"Oke. Kapan kau ingin melihat Killian?" Mars bangkit dan mengambil nampan dari meja. "Aku akan memberi tahu Roshan untuk membawamu ke sana."