"Baiklah..." kata Emmelyn dengan patuh. "Aku tidak akan minum wine banyak di depan orang lain."
"Bagus," kata Mars sambil mendesah lega.
Ia berusaha keras menahan diri agar tidak menyetubuhi Emmelyn di sana saat itu juga.
Bagaimanapun mereka ada di ruang makan dan para pelayan berkeliaran di balik pintu, siap menghidangkan minuman lagi ataupun makanan untuk makan malam.
Setelah ciuman kejutan tadi, suasana di ruang makan berubah menjadi agak aneh. Emmelyn duduk di kursinya dengan sikap kaku. Ia tidak tahu kenapa tadi ia spontan mencium Mars. Ia belum pernah melakukan hal itu sebelumnya.
Astaga... Emmelyn benar-benar merasa terharu. Kini, pandangannya terhadap pria itu menjadi berubah.
Mungkin ia benar-benar merasa tersentuh karena Mars dengan tegas menyatakan tidak akan menyentuh perempuan lain hanya untuk mengetahui apakah ia bebas dari kutukan atau tidak.
Itu artinya... ia membiarkan dirinya terjebak bersama Emmelyn sampai...
Sampai kontrak mereka terpenuhi.