Ren masih memikirkan ucapan Mpu Semadya mengenai khodam yang akan membantu pembangunan gedung rumah sakitnya.
Namun, baru saja dia sedang berpikir mengenai itu, mendadak saja ada bunyi gelegar dan penthouse terasa bergetar bagaikan ada gempa meski tidak begitu bergolak.
Mengetahui ini, Ren bergegas keluar kamar. Dia bertemu Fei yang sepertinya baru bangun tidur. Kekasihnya terjaga. Tentu saja, ini pukul 3 dini hari!
"Mas! Ada apa? Kenapa aku merasakan adanya gempa? Aku sampai kaget!" Fei menghambur ke Ren.
"Gusti, ada serangan dari luar." Salah satu khodam Ren bicara padanya. Dia berbentuk naga berwarna putih. Khodam itulah yang selalu menjaga hunian Ren selama ini, dia penghuni mustika Cempoko Putih. "Hamba tak bisa meredam semua serangan, maafkan hamba."
Lalu, suara Mpu Semadya muncul, "Ndro Pangeran, serangan untuk Panjenengan sebenarnya kuat, tapi berhasil diredam 80 persen oleh Nogo Puteh."