Ren mendadak saja memiliki ide yang melintas di kepalanya. Dia mengatakan bahwa dia mempunyai murid dan menyebutkan namanya sendiri pada Gin.
Sontak, ini membuat Gin sangat terkejut. "Ja-Jadi … dia murid Anda!" Tidak kira-kira rasa kaget dia mendengar bahwa Ren merupakan murid dari sosok penolongnya ini.
Ren mengangguk. "Dia murid utamaku yang sangat aku banggakan. Dia lekas mengerti dan juga berbudi baik, sehingga aku mempercayakan banyak ilmuku padanya. Dia kerap menolong orang tertindas dan menghukum penindas. Aku menyukai itu. Hal demikian menjadi penyebab kenapa aku banyak memberikan ilmuku padanya." Yah, sesekali menjunjung tinggi diri sendiri, tak apa-apa, kan?
Gin terperangah sampai mulut menganga meski tidak lebar berlebihan. Di hatinya, dia mengakui bahwa Ren memang hebat semenjak dia melihat sendiri aksi dari Ren tadi siang.