Download App
40% ore no romance ga hajimatte iru / Chapter 2: 2.Bertemu teman

Chapter 2: 2.Bertemu teman

Setelah sarapan bersama. Aku dan Asahi segera bersiap untuk pergi ke sekolah.

Kami memang sering berangkat sekolah bersama walau berbeda tujuan.

"Kalian sudah mau berangkat?"(Aiko)

Nee-san berdiri di belakang kami, saat kami sedang bersiap untuk berangkat sekolah.

"Ya!"(Asahi)

Asahi menjawab pertanyaan Nee-san dengan penuh semangat. Seperti biasa, adik ku selalu energik bahkan di pagi hari.

"Nee-san, apakah kau akan melanjutkan naskah mu?"(Akito)

Aku bertanya kepada Nee-san sambil memakai sepatu.

"Ya begitulah, aku rasa aku harus cepat-cepat menyelesaikan naskah ku agar aku bisa beristirahat dengan tenang tanpa harus terkejar deadline."(Aiko)

"Ohh begitu ya, selesaikan dengan cepat agar aku bisa mulai bekerja juga."(Akito)

"Ya ya, aku juga sedang berusaha tau!"(Aiko)

"Kalau begitu, aku berangkat dulu."(Akito)

"Ahh, Onii-chan tunggu. Onee-chan aku berangkat juga!"(Asahi)

"hati-hatilah di jalan."(Aiko)

"ya!"(Asahi)

Setelah melihat kami pergi, Nee-san mulai pergi kamar nya dengan bergumam.

"Baiklah, saat nya bekerja."(Aiko)

.

.

.

.

.

Saat berjalan menuju sekolah bersama asahi.

Kami mengobrol bersama sambil berjalan menuju sekolah dan berhenti di persimpangan jalan.

"Baiklah Onii-chan, aku akan lewat sini."(Asahi)

"Ya, belajarlah yang rajin."(Akito)

"Mou, itu adalah kata yang harus ku ucapkan tau, hanya karena habis libur musim panas jangan jadi malas loh!"(Asahi)

"Ya ya, cepatlah pergi atau kau akan terlambat."(Akito)

"Ohh, benar juga. kalau begitu sampai nanti Onii-chan!"(Asahi)

"Ya..."(akito)

Dan setelah berpisah dengan Asahi, aku melanjutkan berjalan menuju sekolah.

Di sepanjang jalan menuju sekolah, aku melihat banyak sekali pasangan berjalan bersama menuju sekolah.

Dari anak SMP, SMA, kuliah, bahkan aku melihat anak SD sedang bergandengan tangan dengan ceria.

"Cih, bahkan aku sudah kalah dengan anak SD."(Akito)

Ya, itu benar.. aku saat ini masih jomblo.

Semenjak SMP sampai SMA, aku belum pernah berpacaran dengan seorang perempuan, ditembak pun aku belum pernah.

Ya.... itu karena aku tidak terlalu mengenal banyak wanita.

Sampai SMA pun aku juga jarang berteman dengan wanita.

Sambil memikirkan itu dalam pikiranku.

Aku melihat seseorang yang akrap dengan ku sedang menuju ke arah ku.

"Yo! Akito. Lama tidak bertemu!"

"Hmm? Ohh, lama tidak bertemu. Apakah kau sudah mendapatkan pacar selama liburan musim panas?"(Akito)

"Oi oi. kau pasti sudah tahu jawaban nya kan, orang seperti kita mana mungkin bisa mendapat kan pacar secepat itu."

"Oi! Apa maksud mu orang seperti kita!! Jangan samakan aku dengan mu."(Akito)

"Ohh, apakah kau sudah punya pacar?"

"Kalau itu sudah pasti......belum."(Akito)

"Sudah kuduga."

"Berisik! kau pasti juga belum punya kan, Yuuji!!"(Akito)

"Tentu saja."(Yuuji)

"Kenapa kau sangat bangga mengatakan itu."(Akito)

Orang yang sedang mengobrol denganku ini adalah Ishikawa Yuuji.

Dia memiliki tampang seperti yankee (preman) dan rambut berwarna abu-abu acak-acakan.

Meskipun dia terlihat seperti berandalan, sifat nya itu sangat berbeda dengan penampilannya.

Dari pada di bilang berandal dia lebih seorang otaku, dia sangat menyukai manga, light novel, dan juga game.

Tapi tetap saja, Yuuji sering di sangka sebagai berandal oleh orang lain saat pertama kali bertemu.

Berbeda dengan penampilannya, yuuji itu sangat baik dan juga sangat mudah bergaul dengan semua teman sekelasnya, yaah... semua, kecuali para wanita di kelasku. Entah mengapa, banyak sekali wanita yang menjauhi Yuuji karena sifat nya itu.

Yuuji dan aku sudah berteman sejak SMP tahun pertama, yahh.... meskipun penampilannya dulu berbeda dengan sekarang.

"Ngomong-ngomong soal pacar, sepertinya hari ini banyak sekali pasangan yang berangkat sekolah bersama."(Yuuji)

"Ya, padahal sebelum musim panas tidak sebanyak ini."(Akito)

"Yah.... itu pasti karena musim panas semua orang menjadi berani untuk mengutarakan perasaannya kepada gadis yang disukai nya."(Yuuji)

"Hooh, apakah kau juga melakukanya?"(Akito)

Aku bertanya kepada yuuji dengan nada bercanda.

Dan dia menjawab dengan sedih.

"Yaa, aku melakukannya dan di tolak pada saat itu juga."(Yuuji)

"........"(Akito)

"Oi, kenapa kau hanya diam saja, katakanlah sesuatu."(Yuuji)

"Tidak. Hanya saja, aku tidak percaya kau akan melakukanya dan di tolak mentah- mentah."(Akito)

"Sialan, kenapa aku tidak bisa punya pacar!!!"(Yuuji)

Sambil meneriakkan itu, aku dan Yuuji melanjut kan obrolan kami sambil berjalan menuju sekolah.

Dan saat itu kami bertemu dengan dengan seseorang laki-laki yang sangat familiar sedang berjalan bersama dua wanita di sebelah nya.

Dan setelah itu laki-laki itu melihat kami dan memberitahu wanita di sebelah nya dan mendekati kami.

"Kalau begitu, aku akan pergi berbicara dengan temanku dulu kalian berdua pergi duluan saja."

"Hmm, kalau begitu sampai nanti sepulang sekolah."

"Ya."

Dan setelah berbicara dua wanita itu pergi bersama menuju sekolah.

Dan laki-laki itu pergi mendekati kami dengan wajah ceria di wajah nya.

"Lama tidak berjumpa semua, bagaimana liburan kalian."

"........."(Yuuji & Akito)

"Oi, kenapa kalian diam saja."

Setelah keheningan sesaat aku dan yuuji secara bersamaan membuka mulut.

"Riajuu wa shine!!!"(Akito & Yuuji)

"Oi oi, jahat sekali kalian ini. Dan juga, sejak kapan kalian jadi kompak begini."

"Yah... Hanya saja, agak kesal memikirkan kalau kau duluan yang memiliki pacar."(Akito)

"Sial! kenapa kau duluan yang memiliki pacar, jadi ikemen memang enak ya!"(Yuuji)

"Oi oi, aku di terima bukan karena tampang ku tapi karena hati ku telah tersampaikan kepadanya."

Dia dengan nada sombong membalas perkataan yuuji yang sedang kesal.

"Itulah yang dikatakan oleh semua pria ikemen!!"(Yuuji)

Orang yang sedang berdebat dengan Yuuji adalah pria dengan kacamata berambut biru tua, namanya adalah Hirosaki Haruki.

Dan seperti yang dikatakan Yuuji, dia adalah seorang ikemen berkaca mata.

Aku dan yuuji telah berteman dengan Haruki semenjak beberapa hari setelah masuk SMA.

Haruki duduk tepat di depan Yuuji. Awal nya kami hanya mengobrol biasa dan lama- kelamaan kami menjadi akrab, yahh... walaupun dia kadang bertentangan dengan Yuuji.

Dan disaat mereka berdua masih berdebat, terdengar suara dari belakang kami.

"Nee... Bisa tidak, kalian tidak berdiri di sana. kalian menghalangi jalan!"

Setelah mendengar kata-kata yang bernada dingin itu, kami berbalik ke arah suara itu berasal.

Di sana ada seorang gadis SMA sedang berdiri kearah kami sambil memasang wajah yang agak jengkel.

"Y-ya! maaf telah menghalangi jalanmu Sasaki-san!"(Yuuji & Haruki)

Yuuji dan Haruki secara bersamaan langsung meminta maaf dan memberi jalan kepada gadis itu.

Nama gadis itu adalah Sasaki Rino. gadis dengan rambut berwarna merah dan dengan model rambut panjang dan twintail.

Dia adalah salah satu idol di sekolah ku. Semua orang terpana pada kecantikannya itu, tapi di balik kecantikannya itu dia selalu bersikap dingin di depan lelaki, dan hanya di depan lelaki.

Aku tidak tau mengapa dia hanya bersikap dingin kepada laki-laki.

Dan saat aku memikirkan itu sasaki-san mulai berjalan melewati kami.

[Senyum*](Rino)

Dan di saat kami berpapasan sasaki-san memberi senyuman kepadaku.

Yah... syukurlah pada saat itu, sepertinya Yuuji dan Haruki tidak melihatnya.

"Hmm.... Sasaki Rino. Dia memang sangat cantik ya, tapi sayang sekali sikap nya sangat dingin di hadapan laki-laki."(Yuuji)

"Mungkin dia takut melihat tampangmu."(Yaruki)

"Apa katamu!!"(yuuji)

Saat mereka mulai bertengkar lagi.

Aku mendapatkan sebuah pesan di ponselku.

Saat ku buka, pesan nya berisi...

[Nanti sepulang sekolah temani aku membeli manga dan novel yang baru saja keluar.](Sasaki Rino)

Pesan itu berasal dari Sasaki-san yang memintaku untuk menemani nya membeli manga dan novel.

Hmm, dibalik sifatnya yang dinging terhadap laki-laki, ternyata dia itu sangat menyukai novel dan juga manga. Tentu saja, tidak ada seorang pun yang tahu hobi tersembunyi nya itu.

Dan alasan mengapa aku tahu dan diminta menemani nya adalah karena saat libur musim panas, aku secara tidak sengaja bertemu dengan sasaki-san saat sesi tanda tangan novel kakakku.

Saat itu aku terkejut mengetahui kalau Sasaki-san sebenar nya menyukai novel kakakku.

Dan karena itu, dia menyuruhku untuk menyembunyikan hobi nya itu dan selalu menemani nya jika ada Novel atau manga yang baru saja rilis.

Dan juga, dia telah mengetahui kalau aku adalah seorang ilustrator untuk novel kakak ku, yah tidak adil jika hanya aku yang mengetahui hobi tersembunyi nya itu jadi aku memberitahunya.

Ternyata dia juga menyukai ilustrasi yang aku buat untuk novel itu, saat itu aku agak senang menerima pujian secara langsung.

Dan begitulah bagaimana aku menjadi dekat dengan Sasaki-san.

Dan setelah itu, aku memanggil kedua orang yang sedang bertengkar itu.

"Ayolah kalian berdua, kita akan terlambat jika terus di sini."(Akito)

"Benar juga kalau aku terus berbicara dengan orang bodoh ini kita akan terlambat."(Haruki)

"Apa katamu!!!"(Yuuji)

Setelah itu kami bertiga melanjutkan perjalanan kami menuju sekolah.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login