Setelah siap, Aldo pun bergegas untuk segera berangkat ke sekolah. Padahal hari itu masih pagi sekali.
Aldo : "Bi, nasi goreng nya sudah siap?"
Bi Minah : "Sudah tuan, ini nasi gorengnya"
Aldo : "Waw, kelihatannya enak sekali"
Bi Minah : "Tuan tidak sarapan dulu?"
Aldo : "Tidak bi, aku buru buru"
Bi Minah : "Loh, ini kan masih pagi sekali Tuan?"
Aldo hanya tersenyum mendengarnya.
Aldo : "Aku berangkat ya, assalamualaikum?"
Bi Minah : "Waalaikumsalam"
Agung : "Bu, aku harus mengikuti Tuan"
Bi Minah : "Maksudmu?"
Agung : "Aku ingin memastikan wanita yang bernama Liona itu"
Bi Minah : "Ya sudah cepat sana"
Agung : "I..iya"
Agung pun mengikuti Aldo memakai ojek. Dia berusaha keras untuk membuktikan jika Liona sudah bangun dari koma nya ataukah belum.
Sesampainya di sekolah, Agung diam diam melihat lihat sekolah untuk bertemu Liona. Tiba tiba dia melihat Liona yang sudah bangun dari komanya sudah bisa berjalan dan sudah baik baik saja.
Agung : "Ya ampun!! L...Liona?!!" ucapnya terkejut
Liona melihat Agung dari kejauhan, tiba tiba Liona langsung memanggilnya.
Liona : "Hey tunggu!!!"
Langkah Agung langsung berhenti.
Agung : "Ya ampun! Bagaimana ini?"
Liona pun menghampiri Agung.
Liona : "Ini kan masih pagi sekali, kenapa kau berkeliaran di sekolah ini?"
Agung : "S...saya..."
Liona : "Siapa kau? aku baru melihatmu di sekolah ini"
Agung terkejut bercampur senang saat mendengar pertanyaan Liona, karena ternyata Liona sama sekali tidak mengingatnya.
Agung : "D..dia... hilang ingatan?!" tanya nya dalam hati
Liona : "Kenapa kau memandangku seperti itu? apa yang kau lakukan di sekolah ini pagi pagi begini?"
Agung : "Maaf mbak, saya hanya lewat saja kesini, permisi"
Liona : "Dih, aneh sekali dia"
Tiba tiba...
Aldo : "Hay?" ucapnya dengan penuh senyum ceria di wajahnya.
Liona : "Ya ampun! kau mengagetkanku saja"
Aldo : "Haha maaf maaf"
Liona : "Kenapa kau datang pagi sekali?"
Aldo : "Supaya aku bisa bicara dulu denganmu"
Liona : "Maksudmu?"
Aldo : "Jika sudah banyak murid kan sulit sekali kita untuk bisa ngobrol seperti ini"
Liona : "Yaa kau benar, haha"
Aldo : "Sini duduk"
Liona : "I..iya"
Aldo : "Ini, makanlah" ujarnya sambil memberikan nasi goreng pada Liona.
Liona : "Hah? I...ini... apa?"
Aldo : "Ini nasi goreng, masa kau tidak tahu"
Liona : "Bukan itu maksudku, kenapa kau memberikan aku ini?"
Aldo : "Sudah, makan saja. Temani aku makan, oke?"
Liona : "Ya ampuuun, karena ingin di temani makan kau membawa ini untukku?"
Aldo mengangguk.
Liona : "Hahaa dasar kau ini, ada ada saja. Tapi... mana bekalmu?"
Aldo : "Tadaaaa!!" ucapnya sambil mengeluarkan burger dari tas nya
Liona : "Burger? mana nasi mu?"
Aldo : "Aku tidak bawa nasi, hari ini aku hanya ingin makan burger, so'alnya tadi pagi aku mimpi makan burger, jadi aku....."
Liona : "Ppppfft... Ahahahaha!!" tawanya
Aldo : "Kok ketawa sih?"
Liona : "Kau ini lucu sekali tahu gak, dasar!"
Aldo : "Ya sudah, cepat makan, keburu dingin"
Liona : "Okee, makasih yaa"
Aldo : "Eeiiitt, dalam pertemanan tidak ada kata makasih"
Liona : "Oh ya?"
Tiba tiba Andi muncul dan melihat mereka dari kejauhan. Saat melihat mereka, hati Andi memang terasa sakit, tapi dia juga merasa bahagia karena bisa melihat Liona tertawa lepas setelah sekian lama. Andi hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan mereka berdua, meskipun hatinya terasa begitu sakit karena melihat Liona bersama pria lain.
Aldo : "Burgerku sudah habis!"
Liona : "Nasi gorengku juga sudah habis"
Aldo : "Bagus, lain kali aku bawakan lagi oke?"
Liona : "Hahaa, jangan. Aku.... tidak biasa makan jam segini"
Aldo : "Apa?"
Liona : "Hehehe.."
Aldo : "Memangnya jika kau makan jam segini kenapa?"
Liona : "Suka mules"
Aldo : "Ya ampuuun, terus kenapa kau malah makan?"
Liona : "Aku kan tidak bisa menolakmu"
Aldo : "Maaf Liona, aku tidak tahu"
Liona : "Haha, tidak apa apa kok"
Aldo : "Seharusnya kau bilang, gimana sih" ujarnya malu
Liona : "Hahaa, sudah... jangan malu seperti itu Pak Aldo"
Aldo : "Dasar kau ini, nanti jika perutmu mules langsung ke UKS minta obat. Ini kasih sayang guru pada muridnya, oke?" ucapnya sambil mengedipkan mata, lalu setelah itu pergi.
Liona hanya tersenyum mendengarnya.
Sedikit demi sedikit murid murid pun datang, Aldo dan Liona pun harus mulai menjaga jarak dan tidak boleh ada yang tahu tentang pertemanan mereka.
Disana, Liona melihat Roy dan Arin.
Liona : "Roy! Arin!" teriaknya
Roy dan Arin : "Haaay..."
Liona langsung memeluk Arin dengan erat.
Arin : "Ya ampun! kau kenapa?"
Liona : "Aku merindukanmu!"
Arin : "Hah? maksudmu?"
Liona : "Aku ingat semuanya Rin, aku ingat"
Arin : "Benarkah?"
Roy : "Berarti... kau ingat pada Andi?"
Liona : "Andi? siapa?"
Arin : "Roy! Sstt!" desitnya
Liona : "Apaan sih? kalian menyembunyikan sesuatu dariku kan?"
Arin : "Tidak kok"
Liona : "Arin, aku tahu disaat kau bohong, kita sudah kenal sejak lama"
Arin : "Liona, aku...."
Liona : "Ada apa sebenarnya?"
Arin : "Aku tidak ingin memberi tahumu Liona, aku hanya ingin kau mengingat nya sendiri, tanpa tahu dari orang lain, karena satu satu nya cara supaya kau tahu rahasia kami adalah dengan kembalinya ingatanmu"
Roy : "Arin ayo, kita harus pergi ke lapangan, seluruh kelas tiga harus kumpul sekarang"
Arin : "Aku pergi dulu ya, Bye"
Liona tidak menjawab Arin, dia hanya diam dan memikirkan apa yang sebenarnya mereka sembunyikan.
Saat Liona sedang duduk sendirian di bangku, tiba tiba Andi muncul dan duduk di sebelah nya.
Liona : "Kau.... apa kau... adalah Andi?"
Andi langsung menatap Liona karena terkejut karena dia mengira ingatan Liona sudah kembali.
Liona : "Roy dan Arin selalu menyebut nama Andi, apa kau yang bernama Andi itu?"
Andi hanya terus menatap Liona dengan tatapan yang penuh harapan.
Liona : "Jika memang benar kau Andi, apa hubungan kita dulu? kenapa aku sama sekali tidak ingat? Apa... apa kau kekasihku?"
Andi langsung mengalihkan pandangannya dari Liona.
Liona : "Aku tidak tahu bagaimana caranya supaya ingatanku cepat kembali, kenapa kau tidak ingin membantuku? Kenapa kau hanya mengikutiku saja setiap hari? kenapa kau selalu ada di sisiku?"
Ketika Liona sedang bicara dengan Andi, Aldo melihatnya dari luar.
Aldo : "Liona..."
Liona : "A....Aldo?"
Aldo : "Kau ..... "
Liona : "Aldo, aku..."
Aldo : "Aku dengar semuanya. Kau.... bicara dengan siapa Liona?"
Liona : "Aku... A...aku..."
Aldo : "Jangan bohong, aku sudah mendengar semuanya"
Liona terdiam karena bingung harus bicara apa.
Aldo : "Sebentar lagi ujian di mulai, selesai ujian aku akan menunggumu di taman sekolah" ucapnya lalu pergi.
Singgah cerita....
Saat ujian selesai, Liona datang menghampiri Aldo di taman. Dia merasa bingung, kenapa Aldo harus menyuruhnya untuk datang ke taman.
Aldo : "Akhirnya kau datang"
Liona : "Ada apa? kenapa kau menyuruhku kesini?"
Aldo : "Aku ingin kau jujur padaku"
Liona : "J...jujur apa?"
Aldo : "Aku melihat jelas, kau bicara sendirian tadi"
Liona : "A..aku..."
Aldo : "Kau seperti orang gila tahu gak. Kau terlihat menyedihkan!" ucapnya untuk memancing amarah Liona
Liona : "A..apa?!! aku tidak gila! Tadi aku seperti itu karena aku bisa melihat orang yang sudah mati, tahu kamu?! Ya ampun!" ucapnya keceplosan karena kesal.
Aldo tersenyum...
Aldo : "Hmmm, pancinganku berhasil"
Liona : "K....kau... kau percaya padaku?"
Aldo : "Kenapa tidak?"
Liona : "Aku pikir tidak akan ada yang percaya padaku tentang hal ini"
Aldo : "Dulu, aku juga bisa melihat mereka, tapi entah kenapa kemampuanku bisa hilang dengan sendirinya"
Liona : "Apa?! jadi... dulu kau pernah bisa melihat mereka?"
Aldo : "Iya, makanya aku tidak terlalu terkejut saat melihat kau bicara sendirian"
Liona : "Sebenarnya.. ini adalah rahasia ku. Tidak ada satu orang pun yang tahu tentang kemampuanku, bahkan ibu, teman teman dekatku, mereka semua tidak tahu"
Aldo : "Teman dekatmu? bukannya ingatanmu hilang? kau ingat siapa teman dekatmu?"
Liona : "Separuh ingatanku sudah kembali, mungkin tinggal separuh nya lagi yang belum aku ingat"
Aldo : "Syukurlah, aku janji padamu, sebagai temanmu aku akan menjaga baik baik rahasiamu"
Liona : "Terima kasih"
Aldo membalasnya dengan senyuman.