berangkat sekolah pagi pagi. Sekarang, udah 2 bulan lebih malah malas begini," tegurnya panjang lebar.
"Hehehehe." Rana hanya tersenyum cengengesan. "Ceritanya lagi seru serunya, Ma. Jadi ini itu kisah yang super duper rumit. Ada perselingkuhan, kapitalis, bullying, percintaanjuga ada, persahabatan. Pokoknya semua genre ada deh. Bahkan ada pembunuhannya juga. Judul dramanya Penthouse, Ma," celotehnya menggebu nggebu.
"Ck, sama drama aja hafal," sibir Rana geleng geleng kepala. Ia menyerahkan kotak berisi roti selai coklat kepada Lova.
"Thankyou, Mamaku sayang! Aku berangkat sekolah dulu ya." Lova selesai memakai sepatunya, ia menerima kotak bekal dari ibunya lalu berpamitan berangkat ke sekolah. Tak lupa ia mencium pipi dan bersalaman dengan ibunya.
Rana tersenyum tipis melihat tingkah laku putrinya. Meskpun Lova bukan anak kandungnya, tapi ia sangat menyyangi putri kecilnya itu.