Chapter 48: Air Mata

Fabio menurunkan Amanda di dapur. Wanita dengan tubuh ramping itu masih tak paham dengan apa yang terjadi diantara Fabio dan Yoona. Fabio menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal itu. Perasaannya menjadi canggung. Dia tak sengaja mengatakan hal tadi.

"Apa makaudmu dengan klien mesum? Dan mengapa kau mengatakan seakan aku ...," tanya Amanda.

"Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya asal bicara saja karena sedang kesal dengan Yoona," ujar Fabio mengelak.

Amanda merasa ada yang aneh, hanya saja dia tak mau memikirkannya. Dia membuka kulkas dan mengambil beberapa daging kemasan, saos pasta, daun bawang dan beberapa bahan lainnya. Hentakan pisau mulai terdengar saat Amanda mulai memotong bawang bombai. Dia memang seperti koki ahli untuk urusan pasta.

"Beruntung sekali dahulu aku bekerja di restoran pasta. Ilmunya bisa kupakai untuk memanjakan suamiku," lirih Amanda senang.