Download App
100% No voice / Chapter 3: Worry

Chapter 3: Worry

Karena Zanna penyandang tunawicara Nathan tidak pernah sekalipun masuk ke kamarnya jika Zanna tidak membukakan pintu terlebih dahulu terlebih lagi Zanna tidak bisa menyahut perkataan oramg lain

Zanna yang sedang membaca buku pub langsung berdiri dari kasurnya karena mendengar suara Nathan dari luar pintu.

"Zannaa..." panggil Nathan kepadanya karena ia mulai capek menunggu di luar.

Kemudian terbuka lah pintu kamar Zanna, Nathan pun langsung memberi Zanna pertanyaan yang bertubi tubi sesaat setelah ia melihat wajahnya

"Zanna apa benar kau ingin masuk sekolah normal?,kalau begitu masuk sma yang sama denganku ya?,jika kamu di sekolah lain siapa yang akan menjaga mu ?oh iya kenapa kau tidak memberi tahuku terlebih dahulu?"

Zanna pun pusing akan menjawab yang mana terlebih dahulu karena sedari tadi yang berbicara hanyalah nathan ia belum menjawab sedikitpun.

Lalu ia memberi tanda dengan tangannya agar Nathan diam sekarang juga . Nathan sekarang sudah sangat memahami bahasa isyarat jadi ia tidak perlu lagi menunggu Zanna untuk menulis di kertas lagi

"Jadi aku benar ingin memasuki sekolah normal karena aku ingin lebih fokus belajar,dan iya sepertinya sekarang aku akan masuk SMA yang sama denganmu ,juga aku tidak memberi tahu mu karena aku tau kau akan seperti ini." Jawab Zanna atas pertanyaan Nathan yang menimpanya tadi

"Oke kalau begitu kau harus selalu bersama dengan ku di sekolah dan tidak boleh kemana mana oiya aku akan menghampiri ke kelas mu setiap hari jadi tenang saja"

Zanna hanya mengelengkan kepalanya ia pasrah akan hal ini apalagi ia satu sekolah dengan Nathan yang sedari dulu sikapnya memang begitu.

Ia merasa jika Zanna hilang dari matanya maka ia seperti akan diterkam harimau dan terkena hal buruk apapun itu.

Zanna tahu bahwa Nathan sangat peduli padanya karna itu Zanna menerima apa perkataannya tadi dan melanjutkan kegiatannya membaca buku di atas kasurnya

Bila seorang Nathan berada di kamar Zanna ia tidak akan pernah berani melakukan apapun dan karna itu mama Zanna tenang dengan keberadaannya

Bahkan saat itu Nathan setelah capek capeknya ia dari sekolah langsung kerumah Zanna ,ia seakan takut Zanna tiba tiba menghilang di dunia ini

Zanna yang saat itu sedang tidur pun ia tetap berada di sampingnya bahkan ia juga ikut tertidur di sebelah kepala Zanna dengan badannya yang berada di lantai merekapun tertidur dengan tenang dan dilihat oleh mama Zanna

Itulah sebab mama Zanna sangat tenang jika Nathan berada sangat lama di kamar Zanna karena mereka kadang kadang hanya mengabiskan waktu dengan mengobrol

"Pokoknya besok kamu harus disamping ku terus jangan jauh jauh dariku"ucap Nathan memberi peringatannya sekali lagi pada Zanna

Zanna yang mendengar itupun hanya mengangguk angukan kepala nya tanda ia setuju dengan perkataan Nathan tadi

"Oiya lalu jangan lupa beritau aku kelas mu besok kau tahun ini baru masuk kelas 10 kan jadi beritau aku dahulu oke ?"

Zanna sekarang sudah pasrah dengan sifat temannya sedari kecil ini lalu ia hanya mengangkat tangannya menandakan tanda oke

"Apa anda sudahah selesai bicara bapak Nathan?" Ledek Zanna kepada Nathan yang sedari tadi berbicaa terus

"Ini karena aku mencemaskan kamu tau" muka Nathan pun sedikit cemberut

"Iya iya aku bercanda" sebut Zanna dengan tertawa lalu


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login