Download App
50% Naura
Naura Naura original

Naura

Author: Carvina_Mysha

© WebNovel

Prolog

Pertemuan tak direncanakan. Namun ditakdirkan untuk dipertemukan.

***

Seorang gadis berseragam putih abu merutukki sepeda yang didorongnya, ban sepedanya bocor, sepanjang jalan yang ia lewati belum juga menemukan bengkel.

Hari senin. Gadis itu benci hari senin Entah kenapa dia selalu sial dihari senin, contohnya sekarang kesianganlah, macet panjanglah, ditambah ban sepedanya kempes. Rasanya dia ingin memakan manusia bulat-bulat.

"Kalau aja ada orang yang mau bantu Rara. Kalau dia cewek, Rara angkat dia sebagai kakak atau adik kesayangannya Rara. Tapi kalau dia cowok, Rara tarik dia trus nikah dehh," ucapnya asal.

Nama lengkap gadis manis itu adalah Naura Khoerunisa, panggilannya Rara atau Ara. Tubuhnya sangat kecil, membuat semua orang yang melihatnya takut dia terbawa angin. Bukan hanya kecil dia juga sangat pendek, bahkan teman-temannya selalu menyarankan dia untuk memakan sayur tiang. Tapi dibalik tubuh kecil dan pendek, dia mempunyai aura menyenangkan untuk dilihat semua orang. Bibir yang tipis, mata yang sipit, dan alis yang tebal, ditambah dengan hidungnya yang bangir, dipadukan dengan warna kulit yang terang membuat semua orang iri padanya.

Naura memperlambat langkahnya. Menunggu keajaiban yang menimpanya, didatangkan CoGan-CoGan, atau didatangkan opa-opa korea misalnya.

"Mauu kakak bantuin?" tanya pria paruh baya, yang tiba-tiba muncul dihadapan Naura. Bukannya didatangkan cogan seperti di film-film terus jadian, tapi ini malah didatangkan orang gila.

"Gila, ini orang gila!" batin Naura ketakutan.

"Cantikkkk, Kakak baikk koo, ehehehe," kata pria tua itu. "Ayo kita main!" dia memegang lengan Naura. Hal yang membuat Naura menjerit histeris.

"HUAAAAAAAAAAAAAA!" jeritan Naura membuat orang gila itu melepaskan genggaman tangannya. Kesempatan Naura untuk kabur dan neninggalkan sepedanya dipinggir jalan.

"Tungguin kakaaaakk!" Pria paruh baya itu membuntuti Naura.

Naura berlari sekencang mungkin. Didalam hatinya dia berdoa agar ada seseorang yang membantunya. Tubuhnya yang kecil membuat dia mudah melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Sampai pandangannya teralihkan ketika ia melihat seorang cowok sedang berjalan masuk kedalam mobilnya.

Naura tersenyum, lalu ia mempercepat langkahnya. Bahkan saking cepatnya Naura hilang kendali, sehingga menabrak tubuh cowok yang akan masuk kedalam mobil. Membuat mereka berdua terjatuh bersamaan.

Cowok itu langsung berdiri dengan wajah yang terlihat jengkel. Naura tersenyum kikuk, dia juga ikut berdiri. Sekarang Naura berhadapan dengan cowok yang barusan dia tabrak. Jika dilihat mereka berdua sangatlah jingjat. Mungkin Naura sepantar dengan perut cowok itu. Karena bagi Naura cowok itu sangatlah tinggi bahkan saking tingginya Naura harus mendongak untuk bisa menatapnya.

Mata Naura berbinar-binar ketika ia melihat wajah cowok itu. Tampan, seperti ada titisan opa opa korea. Saking tampannya Naura ingin mencubit pipinya. Tapi Naura ingat itu anak orang.

"Sial!" cowok itu mengepuk-ngepuk bajunya yang sedikit kotor.

"Lo gak punya matt-" ucapannya terhenti ketika ia menatap wajah Naura.

"Micha?" ucapnya. Tanpa berpikir panjang, cowok itu langsung memeluk Naura walaupun susah untuk menggapai tubuh Naura karena terlalu pendek. Tapi dia berusaha untuk menjajarkannya. Pelukannya sangat erat, seperti seorang ibu yang takut kehilangan anaknya.

Naura terkejut mendapatkan pelukan dadakan dari cogan. Ia mematung bingung. Disatu sisi dia bahagia karena di peluk oleh coGan yang Alhamdulillah tidak bau ketek, tapi disisi lain dia tidak bisa bergerak, tidak bisa bernafas. Naura merasa sesak, sampai akhirnya dia menggigit perut cowok itu agar melepaskan pelukannya.

Cowok itu meringis kesakitan. Naura menggigitnya lumayan keras.

"Modus yah kamuu!" celetuk Naura, tapi hatinya berkata 'lagi'

"Main peluk-peluk segala! Emang aku boneka santet apa!" ucap Naura asal. "Anak orang ni bukan anak setan!"

"Micha. Kok kamu jadi pendek?" cowok itu menghiraukan ceramah Naura dengan memutar-mutar badan Naura. Usai diputar-putar dia menatap tak percaya pada Naura. "Micha kamu sangat pendek!"

"Enak bener yah! Udah dipeluk-peluk trus diputar-putar! Ngehina lagi!" ketus Naura.

"Ini bener Micha kan? Tapi kenapa pendek??"

"Micha! Micha! Aku Naura, bukan Micha! Kalau soal pendek yaitu takdir!" jawab Naura.

"Naura??!" gumamnya aneh.

"Iya aku Naura!!" jawab Naura bangga.

"Tapi muka lo mirip banget sama Micha tapi Micha enggak sependek ini,"

"PENDEK?!" tanya Naura. "Emang iya sih! Maaf ya muka aku gak pasaran!"

"Tapi-" belum sempat cowok itu menyelesaikan dialognya, Naura sudah neloyor masuk kedalam mobil. Tanpa meminta izin sama sekali.

Cowok itu celengo melihat Naura yang seenak jidat masuk kedalam mobilnya.

"Ehh. Apa-apaan nih? Keluar! Keluar!" cowok itu menarik paksa lengan Naura. "Lo pikir gue emak lo apa! Main masuk aja!"

Sekarang bagian cowok itu yang sok jual mahal.

"Bukan gitu! Aku dikejar-kejar orang gila tuhhh disana!" Naura menunjukkan kearah belakang, dimana pria tua itu berada.

"Tadi Dia pegang-pegang tangan aku. Aku takut, aku ikut kamu yaa," rengek Naura.

Cowok itu menatap aneh. "Bukan urusan gue!! Sekarang lo turun dari mobil gue! Turun ayo turun!"

"Aku mohoon. Aku takut banget, aku janji dehh kalau kamu mau bantu aku, aku akan ngikutin semua keinginan kamu!" Naura mengangkat kedua jarinya, berjanji shuer.

Cowok itu terlihat sedang berfikir, ia menatap Naura dari atas sampai bawah, dari bawah sampai atas, lalu ia tersenyum. "Oke Micha!"

Akhirnya Naura dapat bernafas lega. Naura tidak memikirkan apa permintaan cowok itu nanti, yang penting dia selamat.

***

"Sekarang apa permintaan kamu?" Tanya Naura. Ia duduk disamping cowok itu yangg tengah mengendarai mobil.

"Kamu mau eskrim? Donat madu? Gorengan tempe? Gehu? Tahu? Atau balon pink? Ungu? Biru? Hijau? Atau mau baju serba 35 ribu? Atau mau-" tawaran tektek bengek Naura terpotong.

"Gue mau Lo!" tangan cowok itu membekam lengan Naura. Ia membulatkan matanya sempurna.

Dasar cowok aneh baru ketemu udah mau.

Cowok itu langsung memberhentikan mobilnya. Menatap Naura yang kini tengah mematung karenanya.

"Guee mau lo jadiii..." dia menggantungkan ucapannya. "Jadii..." gantungya lagi "Jadi apa yaa?" cowok itu terlihat sedang berfikir. Membuat Naura penasaran setangah mati.

"Jangan yang macem-macem!" ucap Naura. Ia merasakan sesuatu yang tidak enak.

"Terserah gue dong! Kan lo yang bilang, SEMUA KEINGINAN gue bakal lo turutin!" balas cowok itu.

"Ya, iya! Semuanya, tapi jangan yang macem-macem!" keluh Naura.

"Tenang gue gak suka liat perempuan yang perutnya buncit 9 bulan!" balas cowok itu.

"Lah, trus kamu lahir lewat mana? Mamah kamu hamil dulu kan sebelum ngeluarin kamu?" tanya Naura polos.

"Ohh jadi lo mau bikin kembaran kayak gue?" tanyanya.

"Kamu pikir aku cewek apaan. Bikin, bikin, bikin! Sebelum bikin juga harus kawin!" balas Naura tak terima.

"Kalau nikah itu pake surat! Kalau kawin itu pake urat!" jawab cowok itu Menaik turunkan alis tebalnya.

"Mesum!" ketus Naura "Dah lah, cepet apa permintaannya. Nanti aku telat masuk sekolahnya!! Jangan sok kenal dan sok dekat dehh!!"

"Lo sekolah dimana?"

"Di SMA merdeka." jawab Naura.

"Kebetulan dong gue juga sekolah disana, berarti kita jodoh,"

Hati Naura berkata 'amin' tapi mulut menjawab "Amit-amit!"

"Tapi aku jarang liat wujud kamu?"

Cowok itu tersenyum. "Gue murid baru,"

"Gak nanya. Trus sekarang kamu mau apa?" tanya Naura.

"Gue mau..."

Cowok itu menggantungkan ucapannya. Mendekatkan wajahnya pada Naura yang kini tengah menatapnya, terlalu dekat membuat Naura risih. Ditambah didalam mobil hanya ada mereka berdua.

"Gue mau Lo jadi pacar gue," bisiknya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login