Download App
100% Nadia & athar / Chapter 7: Ch 7

Chapter 7: Ch 7

Waktu ujian nasional sudah di depan mata, hanya hitungan jam mereka semua akan menghadapi ujian itu. Ujian yang menentukan kelulusan mereka untuk melanjutkan ke tahap kehidupan mereka yang berikutnya. Ada yang melanjutkan kan ketingkat perguruan, ada yang langsung mencari pekerjaan. Semua tergantung kepada mereka masing-masing. Begitu juga dengan Athar, Nadia, Icha, Dika dan Alex.

Pagi itu Nadia sudah siap dengan semua perlengkapan ujiannya. Hari Senin pagi yang membuat Nadia tersenyum sumringah, karena sebentar lagi Nadia sudah tidak menjadi anak yang berpakaian putih abu-abu lagi.

" Pagi bunda, ayah " sapa Nadia kepada kedua orang tuanya. lalu mencium kedua pipi orang tuanya.

" Anak ayah senang banget mau ujian akhir. Biasanya orang kalau mau menghadapi ujian akhir deg deg'an loh nak " ucap ayah Nadia

" Iya nih anak bunda aneh " sahut bunda Nadia yang lagi menyiapkan sarapan pagi untuk anak dan suaminya.

" Iya dong yah, kan bentar lagi Nadia mau lulus udah nggak pakai seragam putih abu-abu lagi, Nadia sudah bisa memikirkan langkah Nadia selanjutnya " jawab Nadia mantap

" Emangnya kamu sehabis lulus mau kuliah atau kerja ? Ayah Nadia bertanya serius lagi

" Nadia mau langsung cari kerja aja deh yah, nggak sanggup otak ini untuk mikir soal belajar lagi "

" Yakin nggak mau kuliah ? Tanya ayah Nadia lagi

" Iya yah, Nadia sudah yakin. Kuliah bisa nanti yah kan masih ada kesempatan tiga tahun lagi kalau Nadia berubah pikiran " Nadia mencoba meyakinkan ayah nya.

" Iya deh keputusan ada sama kamu nak " jawab ayah Nadia.

Kebetulan hari itu ayah Nadia dapat jatah kerja di dalam kota. Dalam waktu seminggu ini ayah Nadia berada di rumah. Itu membuat Nadia lebih senang lagi, karena biasanya Nadia hanya bertemu ayah nya di akhir pekan.

***

Sesampai di sekolah suasana hati Nadia masih sama. Senang dan sudah tidak sabar lagi menghadapi ujian di hari pertama.

" Nad, Lo girang banget kayaknya mau ujian " tanya Icha

" Iya dong sebentar lagi insyaallah kita lulus semuanya " tegas Nadia

" Aminn " Icha hanya mengamini ucapan Nadia barusan.

Seminggu sudah anak-anak ditingkat akhir telah menyelesaikan tugas nya sebagai siswa/siswi. Mereka semua telah melewati ujian yang sangat berat. Ujian kelulusan yang menentukan langkah mereka menuju masa depan atau dunia yang baru. Sudah tidak menjadi siswa lagi yang memakai baju putih abu-abu.

Tapi sebagian ada yang berat meninggalkan semua kenangan di masa putih abu-abu tersebut. Tidak kecuali Nadia yang juga merasakan itu,. Bagi Nadia ada hal yang belum terselesaikan di masa putih abu-abu nya ini. Yaitu masalah hatinya yang masih belum bisa berkata jujur kepada Athar. Lelaki yang sudah membuat dia menjadi lebih berbeda dengan Nadia yang sebelumnya.

Setelah semua urusan sekolah selesai, hanya menunggu pengumuman kelulusan yang akan dinantikan oleh semua murid kelas 3. Nadia dan Icha masih bisa saling bertemu walaupun bukan disekolah, karena rumah mereka berdekatan. Sedangkan Athar sudah tidak tahu lagi bagaimana kabarnya. Nadia dan Athar bertemu terakhir kali disaat ujian akhir sekolah. Itupun mereka tidak saling bertegur sapa. Athar dengan sikap aslinya cuek dan tidak ingin tahu bagaimana kabar Nadia. Padahal Nadia ingin sekali Athar menanyakan keadaannya, dan ingin sekali Athar bertanya apa yang sebenarnya Nadia rasakan selama ini. Tapi itu semua hanyalah keinginan Nadia yang tidak akan terwujud. Athar kembali dengan dunianya yang sunyi.

Ya, itulah hari terkahir dimana Athar dan Nadia saling menatap tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Beberapa meter menjadi jarak mereka. Nadia terdiam dengan semua pikirannya, ia ingin semua yang ada didalam hati nya ingin dia keluarkan semuanya. Dia ingin beban dalam hatinya berkurang. Begitu juga dengan Athar, dia hanya bisa menatap mata Nadia yang bulat namun penuh dengan rahasia hati yang Athar tidak tahu itu apa.

" Tar kenapa Lo bengong sih ? Tiba-tiba Alex menyadarkan Athar

" Oh, maaf bro gue melamun " Athar kembali dengan kesadarannya.

" Kita mau kemana nih, udah lama gue nggak ngumpul bareng Lo tar " ucap Alex

" Terserah Lo deh gue ikut aja " jawab Athar .

Sebenarnya Athar masih ingin berdiam diri di sana, di depan orang yang dia sayang. Dia ingin sekali menggandeng tangan lembut Nadia. Tapi apa yang bisa dia lakukan, beberapa bulan belakangan ini Athar menjauh dari Nadia. Athar tidak mau menjadi beban untuk Nadia. Athar yang tidak ingin Nadia menjadi tersiksa dengan rasa cinta yang dia miliki.

Di lain tempat Nadia mempunyai harapan yang sama dengan Athar. Nadia ingin menatap mata Athar yang tajam namun terlihat sendu. Ada banyak yang ingin Nadia ungkapan kepada Athar, dia hanya ingin meluruskan semua yang terjadi selama ini. Nadia tidak mau memendam lagi apa yang selama ini dia rasakan terhadap Athar. Semuanya hanya rencana, Athar sepertinya sudah menutup hatinya untuk Nadia.

Sebenarnya bukan perpisahan yang seperti ini yang di inginkan oleh Nadia.

Takdir itu nyata, walaupun hari ini belum takdir Nadia dipersatukan dengan Athar. Nadia percaya pasti suatu saat mereka akan bersama walaupun di kehidupan yang lain dan dengan cara yang berbeda untuk menyatukan hati mereka.


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login