Universitas Melbourne adalah tempat yang Rosea pilih untuk melanjutkan kuliahnya. Gadis itu sudah mendaftar. Dia hanya perlu menuntut ilmu nya di sana.
Brak!
Sebuah tas berisi barang-barangnya terjatuh secara tidak sengaja. Dia menyenggolnya saat sedang membersihkan ranjang.
Rosea baru saja sampai di penthouse nya. Dia memilih penthouse yang lebih luas dibandingkan sebuah apartemen sederhana. Gadis itu sudah memperkirakan bahwa apartemen tidak akan cukup menampung Darren dan Alaric yang nantinya akan menginap di sini.
Helaan napasnya terdengar sangat berat. Matanya melirik malas pada barang-barang yang kini tercecer di atas lantai. Terlihat berantakan dan tidak beraturan. Padahal, dirinya sedang sangat lelah.
"Fokus, Rosie! Fokus!" Sentak Rosea pada dirinya sendiri. Dia menggeram, naik ke atas ranjangnya dan berbaring di sana.
Dia memijat keningnya pelan. Merenungi pikirannya yang akhir-akhir ini berkelana pada masalah ayahnya.
Tim Alaric gimana kabarnya pas baca chapter ini?