Langkah kakinya tergesa, berjalan menyusuri lorong rumah sakit hingga sampai pada ruangan VVIP yang dimaksud oleh petugas di sana. Dibukanya dengan cepat ruangan tersebut, dilihatnya dengan mata berkaca-kaca sosok pria paruh baya yang masih terlihat tampan sedang duduk di atas ranjang dengan banyak luka di tubuhnya.
"Ayah!" Teriakan Rosea terdengar memilukan. Bagaikan sebuah air mata yang menetes di matanya. Gadis dengan hati setulus salju itu masuk ke dalam dekapan ayahnya, memeluknya erat sembari merintih. Persetan dengan Alaric dan Darren yang melihat tangisannya sekarang, dia tidak peduli. Yang jelas, dia merasa sangat khawatir dengan ayahnya saat ini.
"Ayah baik-baik saja? Mana yang sakit? Bagaimana mungkin ini terjadi? Ayah mengantuk? Ayah mabuk?!" Seribu pertanyaan keluar dari bibir Rosea. Gadis itu memperhatikan setiap detail dari luka yang Ayahnya dapatkan. Beberapa seperti luka goresan kaca. Dipastikan ada kendaraan yang menabrak ayahnya dari samping.