"Kau seperti sedang menyembunyikan sesuatu yang penting." Ucap Darren penuh rasa curiga pada Alaric.
Alaric yang mendengar hal itu menghela napasnya. Dia masih belum yakin apakah dirinya harus bercerita dengan Darren atau tidak. Jika iya, kemungkinan Darren bisa saja besar kepala.
"Tidak ada apa-apa." Akhirnya, keputusan Alaric telah final. Dia tidak jadi menceritakan sesuatu yang kemarin Rosea ceritakan padanya.
"Ck! Kau jatuh cinta pada perempuan lain? Jika iya, ceritakanlah karena itu berita bahagia untukku." Darren mulai membaringkan tubuhnya di atas sofa.
Segera, Alaric melemparkan bantal sofa pada sahabatnya. Seenaknya saja pria itu menuduhnya jatuh cinta pada perempuan lain. Apa Darren pikir rasa cintanya pada Rosea hanya sebuah permainan belaka? Darren tidak tahu saja kalau rasa cinta yang Alaric miliki sebenarnya lebih dalam dari yang terlihat.