Di rumah sakit, Raymond sedang menjaga Monica yang sedang merasa kesakitan menjelang melahirkan. Istrinya itu berbaring dengan posisi meringkuk di atas ranjang dengan mengenakan terusan dress lebar berwarna biru dan mengenakan selimut putih kebiruan, sementara dia berdiri di sisi kanannya.
"Sayang, kenapa kamu tidak memilih proses Caesar saja sih? Aku tidak tega melihat mu begini!" Raymond tampak frustasi menatap Monica yang mulai berkeringat dingin.
"Kata ibu, memang seperti ini resikonya. Caesar lebih menyakitkan dan proses penyembuhan akan lama," ucap Monica sesekali merasakan mulas begitu hebat pada area perutnya.
"Tapi begini juga sangat terlihat menyakitkan. Sudah lima jam kamu seperti ini dan bayi kita belum juga lahir," sahut Raymond dengan gusar. Dia mengusap kening Monica yang agak lembab karena sweaty.
"Ini hanya mulas dan semakin mulas ...." Monica semakin meringkuk sambil memegangi perutnya. "Sepertinya ... Akan keluar sekarang!"
"Benarkah?" Raymond panik.