"Aaahh!!! Bangke Lo!"
Bughh
Bunyi benda jatuh dari Ranjang membuat hampir seluruh penghuni hotel terjaga dari tidurnya.
Yang ternyata berasal dari kamar pasangan pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan mereka kemarin malam.
Farhan, "Duh!... Sayang apa-apaan sih? kenapa akunya di tendang?". tanya Farhan sebab ialah yang jatuh dari tempat tidur karena Randi yang tiba-tiba saja menendangnya.
Sedang yang ditanya kini sedang berkacak pinggang, melotot ke arah Farhan yang masih belum mengerti dengan kesalahannya.
Randi, "Brengsek! pake nanya lagi! Lo apain tubuh gue semalam!!!". Sembari menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang bulat.
Farhan, "Aku gak apa-apain yang, Tadi malam kamu tidurnya kayak kebo. Aku cuma bantuin kamu buat bersihin tubuh kamu". sembari meringis bangkit memegang bokongnya yang sakit.
Randi, "Enak aja Lo panggil gue kebo! kalo iya Lo bantuin gue terus kenapa gue bugil kayak gini?". Protesnya tidak terima.
Farhan terkekeh kecil melihat tingkah istrinya di pagi hari.
Farhan, "Beneran kok, sumpah!". mengangkat dua jarinya sebagai isyarat sumpahnya.
Randi dengan kesal menarik handuk yang menutupi bagian selangkangannya dan memakainya. Bergegas menuju kamar mandi namun di tahan oleh Farhan.
Farhan, "Mandi bareng yuk?"
Plak
Sebuah handuk melayang tepat di wajah Farhan.
Randi, "Mandi aja bareng kebo sana!". Randi berjalan ke kamar mandi dengan keadaan telanjang bulat, ia sudah tidak malu lagi.
Farhan, "Hehe... Masa tega sih nyuruh suami mandi bareng kebo? Jangan goda suamimu pake tubuh seksi itu" Godanya ketika melihat tubuh Putih mulus Randi berjalan tanpa sehelai benang. Bokong kenyal itu bergoyang-goyang mengikuti langkah kakinya.
Namun ucapannya malah mendapat acungan jari tengah dari Randi sebelum pria itu menutup pintu kamar mandi. Farhan semakin tertawa lepas melihat kegalakan istri kecilnya, ia merasa seperti tertantang untuk segera menaklukkan si kucing galaknya.
Di kamar mandi...
Randi, "Sialan, Berani-beraninya dia nyentuh tubuh gue! ini semua gara-gara papi! lagian papi tega banget nyerahin anaknya buat dinikahin sama cowok gak waras kayak gitu!!". Omelnya sembari membersihkan tubuhnya. Sedangkan yang di kamar malah terkekeh geli mendengar Omelan dan teriakan di kamar mandi.
Tuut ... tuut ... tuut...
Ponsel Farhan berdering
Farhan, "Halo Lex, Kenapa?". Farhan menjauhkan hp dari wajahnya seakan-akan tahu apa yang akan dilakukan oleh si penelpon.
Alex, "Heiii!! pake nanya kenapa, Lo nikah kok gue gak di undang sih!?". Teriak pria bernama Alex itu.
Farhan, "Yaelah santai bro, sorry gue gak bisa undang soalnya Lo tau sendiri kan gue itu sibuknya kayak apa,".
Alex, "Santai peangmu! Gue kan juga pengen liat istri Lo yang katanya cantik itu".
Farhan, "Makanya gue gak undang, Ntar kalau Lo lihat istri gue yang ada malah Lo bawa kabur lagi".
Alex, "Sialan Lo! gue yang ganteng gak ketulungan ini mana mungkin colongin istri orang! apalagi istri sahabat gue sendiri!".
Farhan, "Iya, Iya gue ngerti tuan tampan". Sindirnya.
Alex, "Lagian si kampret Arifin kok gak undang gue?". Tanya Alex.
Farhan, "Kayaknya dia juga sibuk kali". Jawabnya
Alex, "Sibuk ngapain?"
Farhan, "Sibuk cari gebetan lah! Lagian juga kenapa Lo ngarep di undang sama adek gue? bukanya kalian kalau ketemu bawaannya kayak anjing dan kucing?".
Alex, "Gue ngerti, Tapi apa dia gak bisa gitu hilangin egonya buat ngundang sahabat abangnya apa?".
Farhan, "Daripada Lo ngoceh sama gue, mending Lo tanya sendiri sama Arifin kali aja dia mau jawab".
Klik
pintu kamar mandi terbuka.
Farhan, "Ntar aja kita ngobrol, Tuh istri kecil gue udah habis mandi".
Mendengar kata 'Istri' membuat Randi melirik ke tempat tidur dimana Farhan sedang berbaring santai dengan HP di telinganya.
Randi, "Kampret! siapa yang Lo panggil istri!?". Randi berjalan dalam keadaan telanjang sembari mengambil handuk di lantai lalu memakai benda yang tadi di lemparnya ke wajah Farhan.
Alex, "..... Bentar-bentar... itu kan suara cowok, Bukanya tadi Lo bilang itu istri Lo, kan? terus ngapain tuh cowok di kamar kalian?". Alex menekan tombol loudspeaker untuk mempertajam pendengarannya.
Farhan, "....".
Farhan tidak menjawab pertanyaan Alex, Kini pandangannya terfokus kepada Randi yang berkacak pinggang menatapnya.
Alex, "Farhan? Jawab oiii! Lo gak budek kan!?". Kesal karena dikacangin Farhan.
Farhan, "Hehehe... kamu memang istriku kan? terus aku harus bilang apa ke sahabatku?". Farhan menjawab pertanyaan Randi.
Randi, "Gue kan cowok, Lo bilang apa kek! pokoknya jangan panggil gue istri meskipun kita udah resmi nikah!". Bentaknya memalingkan tubuh ke lemari pakaian yang berada di samping tempat tidur mereka.
Alex, "Farhan! jawab gue dong!"
Farhan, "Maaf-maaf, soalnya istri eh maksud gue Randi galak banget". ia bicara Sembari berbisik takut-takut kalau Randi akan mendengar ucapannya.
Alex, "Ngapain Lo bisik-bisik segala? Siapa Istri eh Randi yang Lo maksud tadi?. Alex makin bingung dan penasaran.
Farhan, "Nanti aja gue jelasinnya, Sekarang gue tutup dulu telponnya, Ntar kita ketemuannya di kampus, ok?".
Belum sempat Alex menjawab Farhan sudah lebih dulu menekan tombol merah. Meletakkan HP nya di meja yang berada di sisi kanan tempat tidur. Kini iris matanya tertuju kepada Randi yang tengah mengganti pakaiannya tanpa menghiraukan kehadiran Farhan.
Randi, "Papi udah gila, Segitunya dia mau gue nikah sampai-sampai baju gue di buang juga ke lemari". Omelnya.
Farhan, "Sayang, Aku mau mandi dulu, kamu tungguin ya?". Berjalan mendekati Randi.
Randi, "Lo kalau mau mandi ya mandi aja sana! gue mau turun duluan" ketusnya.
Farhan, "Yaudah... aku pergi dulu"
Chup
sebuah ciuman mendarat tepat di bibir Randi. Namun sebelum pria kecil itu bertindak Farhan sudah lebih dulu meremas bokong indahnya kemudian lari meninggalkan Randi yang saat ini tengah dirundung emosi.
Randi, "Aarrrgghh!!! DASAR MESUM...!!!" Teriaknya menggema hampir di seluruh hotel.
"Uhuk ... uhuk!!"
bunyi batuk yang berasal dari lantai 2.
Marni, "Ya ampun papa, Gak usah buru-buru minum kopinya, kan jadi kesedak gitu". Herannya sembari Memberikan segelas air Kepada suaminya.
Jery hampir saja mati tersedak kopi panasnya karena teriakan anak bungsunya itu.
di ruangan yang sama pula atau lebih tepatnya di sisi lemari, Rama juga hampir saja memecahkan koleksi Vas milliarannya karena teriakan Randi.
Rasya dan Yuki hanya bisa menepuk jidat Secara bersamaan.
Arifin, "Perang Dunia, Di mulai!!!". Teriaknya dari sofa dengan bersemangat.