Selesai mengikuti kelas dari Pak Dosen Randa, Kini gantian Farhan yang berada di kantin kampus karena Randi sama sekali tidak memberi tahu dimana ia sekarang bersama ketiga sahabatnya.
Benar, bukan hanya Randi saja yang memiliki 3 sahabat. Farhan juga punya 3 sahabat diantaranya Alex Farellino Ardiansyah, Panji Sanjaya, dan yang terakhir adalah Feri Ariawan Deriyanto.
Jangan tanya mereka tampan atau tidak, karena jawaban 'Iya' sudah pasti, mereka juga tinggi namun tidak setinggi Farhan ya mereka hanya mampu mencapai tinggi 187 cm kebawah dan mereka juga satu kelas dengan Farhan.
Ketiganya juga merupakan rekan kerja Farhan dan umur mereka juga sama dengan Farhan, hanya saja mereka bukan CEO sepertinya lebih tepatnya mereka hanya menjadi manajer di perusahaan ayah mereka masing-masing.
Alex, "Kita mau pesen apa?". Alex memecah keheningan diantara mereka.
Panji, "Wih! Tumben tanya, Mau neraktir?".
Feri, "Apa? Alex? Mau neraktir? Ahahaha!! UPS!". Feri menirukan suara mbak iklan sampo Pantene.
Alex memutar bola matanya dengan malas mendengar jawaban dari Panji dan Feri.
Alex, "Ih! Siapa juga yang mau neraktir Lo pada! Ogah gue!".
Feri, "Lah kalo emang gak mau neraktir terus kenapa pake nanya-nanya segala?". Heran Feri sebab sahabatnya yang satu itu paling perhitungan soal uang ya bukannya pelit tapi kata Alex dia lagi ngumpulin duit buat nikah katanya... Itu hanya katanya.
Alex, "Gue nanya karena hari ini Farhan yang teraktir kita!". Jelasnya.
Farhan menaikkan alisnya heran.
Farhan, "Kok gue?". Tanya Farhan.
Alex, "Pake nanya lagi, Lo gak merasa bersalah gitu udah bohongin kita-kita?"
Panji, "Bohongin kita? Soal apa? Kok gue gak tau?". Panji mengaktifkan mode keponya.
Feri, "Bohong soal apa? Kasih tau dong jangan ada rahasia-rahasiaan diantara kita".
Farhan menghela nafasnya.
Farhan, "Oke gue kasih tau, tapi sebelum itu pesen makanan dulu soalnya gue gak makan di hotel tadi"
Alex, "Ngapain Lo di hotel, Ngewe?"
Alex pun mendapat tabokan dari Panji dan Feri hingga pria bertahi lalat di bawah mata itu mengaduh kesakitan di kepalanya.
Feri, "Kebiasaan Lo!"
Panji, "Isi otak cuma porno doang, sama kayak si Arifin".
Farhan, "Jangan sebut-sebut adek gue, Ntar kalo Alex rindu gimana? Kalian mau tanggung jawab?". Goda Farhan kepada Alex.
Alex, "Ngomongin apaan sih! Mana ada gue kangen sama adek Lo yang laknat itu?!". Sewotnya.
Feri, "Jangan ngomong gitu napa, ntar jatuh cinta loh!".
Panji, "Udah-udah! Kita pesen aja dulu baru lanjut ngobrol"
Sontak Panji mendapat nyinyiran dari Alex dan Feri.
Alex, "Huuu!!! Dasar! Giliran yang gratis aja cepet!"
Feri, "Tau!"
Melihat teman-temannya itu makin membuat perut CEO muda itu kelaparan. Akhirnya ia pun memanggil ibu kantin untuk memesan.
"Tuan-tuan ganteng mau pesen apa?"
Farhan, "Saya pesen Nasi goreng porsi besar, Ayam goreng krispy sama milkshake"
Alex, "Saya Bakso beranak tapi tidak berbapak porsi besar sama jus jeruk"
Ibu kantin itu mengangguk sambil terkekeh mendengar lelucon dari Alex.
Feri, "Ayam bakar madu, minumannya Jus Apel aja"
Panji, "Seperti biasa, Rendang ayam pake nasi anget sama Jus Stroberi".
"Oke, ibu sudah catet pesanannya, tunggu ya soalnya nanti ibu mau kasih catetannya sama penjual di kantin lainnya" jawabnya dan di balas anggukan dari keempatnya.
Panji, "Pesen udah, sekarang cerita sama kita, Lo bohongin kita soal apa?"
Alex, "Dia bohong sama kita soal keluar kota ngurusin pekerjaan, Dan akhirnya gue tau dari Nyokap sama bokap gue kalau Farhan nikah!"
Panji dan Feri, "WHAAAAT!!!???"
Farhan, "Biasa aja kali! Gue nikah bukan mati!" Sewotnya.
Feri, "Siapa yanh mau nikah sama Playboy cap buaya kayak Lo?"
Alex, "Bener banget! Dan anehnya pas gue telpon Lo di hotel itu gue denger suara cowok disana, itu siapa?"
Farhan, "Itu istri gue, Namanya Randi. Dia cowok umurnya 17 tahun dan tadi pagi gue daftarin dia kuliah bareng 3 temannya"
Panji, "Cowok? Lo nikah kok kita gak diundang?"
Farhan, "Nikahnya dirahasiain lah! Apalagi Bini gue masih muda, mana boleh nikah diumur 17 tahun"
Panji, "Ganteng gak? Manis gak?"
Farhan, "Nih foto nikahan gue sama dia, jangan ngiler Lo pada"
Mereka bertiga pun mendekatkan kursi ke Farhan dan melihat foto yang dimaksud. Ngomong-ngomong selain Farhan, Alex dan Feri juga biseksual sedangkan Panji adalah Gay.
Kabar baiknya adalah orang tua mereka sama sekali tidak mempermasalahkan orientasi seksual mereka yang menyimpang, ya kerena mereka semua selain Farhan memiliki kakak yang sudah menikah dan punya anak untuk meneruskan perusahaan.
Panji, "Buset!! Bening amat!! Ngelonte dimana Lo dapet yang bening kayak gini?"
Farhan, "Enak aja lo bilang ngelonte! Dia ini anak dari ayah teman bisnis gue sama Bokap gue!". Farhan menoyor kepala Panji.
Alex, "Kasih gue aja! Gue mau kok meskipun bekas"
Farhan, "Enak aja! Gue juga belum sentuh kali udah dibilang bekas! Dia masih perawan eh maksudnya perjaka!"
Feri, "Iri gue yang jomblo ini! Gue gak percaya kalo Lo belum apa-apain nih anak"
Farhan, "Hehehe... Udah sih tapi cuma gue cium sama gue jamah tititnya yang kecil itu udah nangis anaknya, takut sama gue"
Farhan pun menjadi bahan tertawaan ketiga sahabatnya.
Alex, "Hahaha!!! Salahin tuh badan gedenya kayak gajah! Gue jamin dia pasti ketakutan gara-gara lihat belalai Lo yang segede lengan itu!". Alex tertawa keras sembari memegang perutnya yang mulai keram karena tertawa.
Feri, "Mantan-mantan Lo yang dulu aja ngaku sama gue katanya ukuran belalai Lo itu gak normal! Hahaha...!"
Farhan, "Yee... Apa-apaan mereka! Mereka gak bilang sama kalian kali kalo mereka keenakan diewe ama gue! Ya walaupun sebelum itu nangis dulu!"
Panji, "Yang ini cocoknya sama gue, punya gue kan standar Indonesia! mana muat bokong imutnya itu sama belalai Lo!"
Farhan, "Apaan, gak boleh! Gue udah terlanjur cinta sama nih kucing galak! Gue merasa tertantang buat hilangin perjakanya" Farhan menatap foto Randi dengan intens.
Alex, "Tinggal di bolong aja apa susahnya sih?"
Farhan, "Gue gak mau kali jadi duda muda! Kemarin malam aja dia udah mau lompat dari jendela pas gue mau perjakain!"
Panji, "Lo sih nafsuan!"
Feri, "Bener tuh! Yang kayak gini nih harusnya Lo sayang-sayang, Lo elus dulu, Lo tusuk-tusukin dulu bokongnya baru main tancap!". Ucapnya tanpa filter sambil tersenyum menampakkan kendis di kedua belah pipinya.
Dan Feri pun mendapat hadiah berupa jitakan dari ketiganya.
Feri, "Aaahh!!! Mamaaaa!!! Apa-apaan sih Lo pada! Nanti gimana kalo gue geger otak!!??". Pekiknya.
Farhan, Panji, Alex, "DERITA LO!!!". Teriak mereka bersamaan.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Setelahnya mereka makan sambil sesekali bercerita tentang urusan bisnis atau masalah pribadi, sesekali tertawa terbahak-bahak membuat penghuni kantin lainnya ikut tertawa dengan tingkah laku Pangeran-pangeran kampus itu.
Kala itu di kantin memang ramai terutama ciwi-ciwinya yang sengaja datang hanya untuk melihat pangeran-pangeran tampan itu bahkan Pria-pria gemulai dan Cowok-cowok berwajah manis rela duduk lama-lama disana hanya untuk memandang wajah pangeran mereka.