Chapter 238: A Gift

"Dari dulu relasi Kak Marko memang tidak pernah sedikit," Janette, berucap dengan nada bangga. Sekretaris sekaligus sepupunya itu memang mengetahui semua list tamu undangan milik Marko sejak dulu. "Tapi aku tidak menyangka kalau jumlahnya meningkat lima ratus orang tahun ini. Sepertinya ballroom rumah kakek akan penuh dengan semua relasi Kak Marko nanti."

Senyum Marko terbit ketika sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Dia bahkan tidak menyadari Gavin yang ikutan menengok ke ponselnya. Matanya sibuk mengamati Azalea dalam balutan dress berwarna hijau yang sempat dia bahas kemarin lalu. Marko memutuskan bahwa selera pakaian Azalea sangat bagus hari ini. Karena dress yang dia pilih benar-benar sangat cocok untuknya. Jari Marko buru-buru mengetik balasannya.

Marko Tjokrokusuma : Approved

Marko Tjokrokusuma : Tidak perlu mencoba baju lain

Balasan Azalea datang semenit setelahnya.

Azalea E. Palvin : Kamu yakin?

Azalea E. Palvin : Zoya dan Niken sudah memilihkan tiga baju lain