Para pemain meneruskan perjalanan mereka. Setelah membunuh lima gelombang serangan dari para anak buah, mereka mencapai bos kedua.
Seekor gnome berkulit hijau dengan tinggi sepanjang 3 orang sedang duduk sambil tidur di depan pintu besi besar, tombak tajam berada di lengannya. Suasananya benar-benar sunyi, karena tidak ada pelayan lain di sekitarnya.
[Barbarerba Si Tukang Tidur] (Bos Baja-Hitam)
Level: 13
HP: 39.000
"Bagaimana kita melawannya?" Penglihatan kelompok tertuju pada Zhang Yang. Tanpa sadar, dia telah menjadi inti kelompok itu.
Zhang Yang mengingat-ingat kembali dan berkata, "Bos ini hanya memiliki 2 ketrampilan: pertama, <Kutukan Api dan Air>, ia akan melemparkan kutukan air pada pemain jarak dekat secara acak yang tidak memegang paling banyak aggro dan melemparkan kutukan api pada pemain jarak jauh secara acak. Kedua pemain yang telah dikutuk ini akan terus kehilangan HP tetapi setelah keduanya bersama-sama, kutukan itu akan dihapus."
"Kalau begitu, kita semua bisa bertarung dalam jangkauan jarak dekat. Dengan cara ini, kita tidak perlu pindah kemana-mana, bukan?" Seratus Tembakan telah memikirkan sebuah ide.
Zhang Yang Tertawa, "Jika semuanya melakukan serangan jarak dekat, sang boss hanya akan menggunakan kutukan air. Dua pemain akan terus menerus kehilangan HP dan tidak akan ada jalan untuk menghilangkannya!"
"Oh!" kelompok itu mengangguk bersama-sama.
Zhang yang mulai membagikan tanggung jawab, "Nanti setelah kita memulai pertarungannya, pemain yang menyerang jarak jauh berdiri bersama, jangan lupa untuk berdiri setidaknya 10 meter dari bos. Kalau kurang dari 10 meter, bosnya akan menganggapnya sebagai serangan jarak dekat. Pemain dengan serangan jarak dekat menyerang dari sisi kiri. Siapa saja yang terkena kutukan harus segera lari ke tengah. Bergerak secepat mungkin, jika tidak, itu akan menjadi beban bagi penyembuh. Setelah kutukan dihapus, kembalilah secepatnya ke posisimu sebelumnya!"
"Mengerti!"
Zhang Yang melanjutkan, "Keahlian kedua sang bos adalah memanggil sebuah boneka untuk membantunya dalam pertempuran setiap dia kehilangan 25% HP-nya. HP boneka itu rendah, dan seharusnya hanya sekitar 3.000 HP dalam Mode Normal tetapi kerusakannya sangat tinggi! Itulah mengapa kita harus me-nuke-nya saat boneka itu dipanggil! Kalian tidak perlu khawatir tentang aggro, aku akan menjadi yang pertama untuk menariknya!"
Semua orang secara naluriah melihat pada Kobaran Bulu Dada. Biasanya tank utama yang akan menarik aggro bos sementara off-tank akan menarik para anak buah. Semua hal akan berjalan lancar. Jelas, Kobaran Bulu Dada benar-benar tidak dapat dipercaya. Jika dia yang menarik anak buah, para anak buah itu bisa pergi ke mana-mana!
Kobaran Bulu Dada merasa kesal hingga marah oleh tatapan tim itu, "Apa yang kalian lihat?!"
"Perhatikan. Bahkan ketika boneka itu dipanggil, sang bos masih akan memberikan <Kutukan Air dan Api>, jadi selalu ingat untuk lari ke tengah untuk menghilangkan kutukan!" Zhang Yang mengingatkan.
"Mengerti!" Kelompok itu mengangguk lagi.
"Baiklah, Mulai Pertarungannya!" Zhang Yang mengayunkan pedangnya dan melakukan <Serang> pada sang bos.
"-78!" Serangan Normal.
"-138!" <Sikat Horisontal>.
Babarerba sembuh dengan cepat dan dengan jeritan yang memekakan telinga, ia menusuk Zhang Yang dengan tombaknya.
"<Halang>!"
"-34!" <Halang> membalikkan kerusakkan.
"-99!" <Tamparan Perisai>.
"-55!" Serangan Normal.
"Serang sekarang!" Perintah Zhang Yang di saluran Kelompok.
Kelompok itu bergerak maju, pejuang jarak dekat berdiri bersama, pejuang jarak jauh juga berkumpul di ujung mereka.
Hanya dalam hitungan waktu, Babarerba telah mengeluarkan <Kutukan Air dan Api>.
"Ding! Pemain Salju Kematian telah dipengaruhi oleh <Kutukan Air>, kehilangan 70 HP per detik. Efek akan tetap ada sampai pemain mati!"
"Ding! Pemain Seratus Tembakan telah dipengaruhi oleh <Kutukan Api>, kehilangan 70 HP per detik. Efek akan tetap ada sampai pemain mati! "
Tanpa menunggu Zhang Yang mengingatkan, kedua pemain ini telah keluar dari formasi mereka dan menuju satu sama lain. Mereka berkumpul dengan cepat dan berpisah seketika, kembali ke posisi mereka dan melanjutkan serangan mereka kepada sang bos. Para penyembuh juga menyembuhkan mereka, dan dengan cepat mengembalikan HP mereka.
"Bagus sekali! Itu dia!'' Zhang Yang memuji sebagai bentuk dorongan.
Sekitar 15 detik kemudian, Babarerba memberikan <Kutukan Air dan Api> sekali lagi, targetnya kali ini adalah Celana Pendek Berbunga dan Samudra Keputusasaan.
Samudra Keputusasaan dengan cepat pergi ke tengah tetapi Celana Pendek Berbunga tetap menyerang bos.
"Celana Pendek Berbunga, cepat menuju ke tengah!" Zhang Yang mengerutkan kening saat dia berteriak.
"Lari dengan cepat Prajurit Noob, aku masih menyerang di sini!" Kata Celana Pendek Berbunga tanpa peduli.
"Dasar bodoh!" Samudra Keputusasaan berlari ke arah Celana Pendek Berbunga dalam sekejap. Saat keduanya berdekatan satu sama lain, mantra itu terhapus. Karena Celana Pendek Berbunga tidak bekerja sama sepenuhnya, mereka telah mengambil sedikit lebih banyak waktu, sehingga menyebabkan mereka kehilangan lebih dari 200 HP. Itu bernilai dua pertiga dari nilai HP mereka!
Samudra Keputusasaan kemudian berlari kembali ke posisinya dan memberikan dirinya sendiri sebanyak 3 kali dari <Sinar Suci>. Baru kemudian dia berhasil memulihkan HP-nya yang hilang.
HP Babarerba menurun hingga 75% segera setelah itu.
"Pengacau terkutuk, kalian semua harus mati!" Babarerba mengangkat tombaknya dan mulai melantunkan mantra, "Datanglah setan dari kedalaman neraka, bawalah kejahatan bersamamu ke dunia ini!"
"Ding! Babarerba Memanggil Boneka Setan Tasair!"
Sebuah lingkaran sihir heksagram muncul di bawah kaki Babarerba. Saat cahaya redup berkedip, setan merah dengan hanya setengah tinggi manusia telah muncul di sisinya, dengan ekor iblis yang panjang dari pinggulnya, dan dengan mata berwarna hijau.
[Tasair, Boneka Setan Babarerba] (Elit)
Level: 13
HP: 3,000
Ini adalah setan kecil, yang juga dikenal sebagai 'imp', peringkat terendah di antara para setan.
"Tasair membutuhkan pengorbanan!" Iblis itu menjerit dan mengarahkan pandangannya dan melompat ke arah Pramusiwi Sombong.
"<Serang>!"
Zhang Yang berlari ke arah Tasair dan mendaratkan tebasan padanya dengan pedangnya.
"-62!" Serangan normal.
"-142!" <Sikat Horisontal>.
"Targetkan imp itu! Nuke dia!"
Tasair pulih dari serangan itu dan melompat ke arah Zhang Yang untuk menyerangnya.
"<Halang>!"
"-39!" <Halang> membalikkan kerusakan
"-98!" <Tamparan Perisai>.
Zhang Yang mengumpan Tasair menuju Babarerba dan ketika kedua monster itu bersama, dia membungkuk, menghindari kedua serangan mereka, dan kembali ke posisi semula.
HP Tasair sangat rendah dan langsung terbunuh di bawah serangan gabungan orang banyak. Setelah itu, kelompok itu memfokuskan kembali serangan mereka kepada Babarerba.
Tidak butuh waktu lama bagi HP Babarerba untuk mencapai nilai 50%.
"Penyusup! Seranganmu telah menyakiti Babarerba! Babarerba marah sekarang!" Babarerba mengangkat tombaknya lagi dan memulai mantranya, "Datanglah setan dari kedalaman jurang, bawalah kejahatan bersamamu ke dunia ini!"
Sebuah lingkaran sihir hexagram muncul sekali lagi di bawah kaki Babarerba. Kali ini, setan gendut berwarna biru muncul di sisinya. Ia tidak memiliki kaki, tapi ada awan jahat hitam yang mengambang di bawahnya. Ada wajah-wajah yang hanya ada mata di depan dan belakang iblis iblis itu.
[Si Rakus, Boneka Setan Babarerba] (Elit)
Level: 13
HP: 3,000
Setan mengambang ini, karena tubuh berwarna biru dan bentuk lemaknya, juga disebut "si Gemuk Biru" oleh para pemain. Setan ini adalah satu peringkat lebih tinggi dari yang sebelumnya tetapi serangan kedua monster dan HP mereka di serangan dungeon mode normal mirip, hanya berbeda dalam penampilan mereka.
"Anbaratumargutton!" Si Rakus mengeluarkan suara rendah yang aneh dan melayang menuju Salju Kematian.
"<Provokasi>!"
Zhang Yang segera mengambil alih dan melakukan pukulan, "-59" tulisan tanda kerusakan melayang diatas kepala Si Rakus.
"<Halang>!"
"-39!" <Halang>.membalikkan kerusakan
"-98!" <Tamparan Perisai>.
"Ding! Pemain Kobaran Bulu Dada telah terpengaruh oleh <Kutukan Air> kehilangan 70 HP per detik. Efek akan tetap ada sampai pemain mati!"
"Ding! Pemain Sila Keangkuhan telah terpengaruh oleh <Kutukan Api>, kehilangan 70 HP per detik. Efek akan tetap ada sampai pemain mati.
Babarerba mengambil kesempatan untuk memberikan <Kutukan Air dan Api> saat keadaan masih kacau.
"Cepat Bergerak!" Zhang Yang mengerutkan kening sambil mengingatkan mereka.
Kobaran Bulu Dada terus beradu dengan si bos seperti dia tidak mendengar apa-apa …
Sila Keangkuhan tetap tak bergerak, menembakkan Panah Beku …
"Sialan, kalian berdua lebih baik mulai bergerak sekarang. HP sialan kalian menurun terlalu cepat, aku tidak bisa mengikuti!" Samudra Keputusasaan berteriak marah.
"Omong kosong, aku sedang menyerang! Menyembuhkan seharusnya menjadi pekerjaan para penyembuh! Memangnya untuk apa kami membutuhkanmu untuk menyerbu dungeon?!" Sila Keangkuhan Menjawab dengan sombong.
"Baik! Baik! Lakukan apa maumu. Aku tidak akan menyembuhkan lagi!" Samudra Keputusasaan berhenti melakukan tindakannya.
Pramusiwi Sombong mati-matian berusaha menyembuhkan tetapi bahkan jika dia menyembuhkan satu-per-satu, dia tidak akan bisa terus melanjutkan. Apa lagi yang bisa dia lakukan ketika ada dua? Dia lalu berkata, "Sila, Bulu, kalian berdua lebih baik pergi sekarang, aku benar-benar tidak bisa terus begini!"
Baru kemudian mereka berdua menghentikan apa yang mereka lakukan dengan enggan, melihat sekeliling dan kemudian berlari ke arah satu sama lain.
Setelah beberapa langkah, HP Sila Keangkuhan turun ke titik dasar, Pramusiwi Sombong hampir selesai membuat mantra penyembuhannya, tetapi kemudian Sila Keangkuhan mati karena <Kutukan Api>.
"Ding! Pemain Sila Keangkuhan telah mati!"
"Prajurit noob menyebalkan! Sialan kamu!" Sila Keangkuhan menyumpahi, "Bagaimana mungking kamu seorang penyembuh? Kenapa kamu tidak melakukan penyembuhkan?"
"Jika aku menyembuhkan setetes HP mu anjing, aku benar-benar ksatria noob yang menyebalkan!" Samudra Keputusasaan menegur balik.
Tanpa <Kutukan Api>, Kobaran Bulu Dada tidak bisa menghilangkan <Kutukan Air>. Dia hampir tidak hidup dengan vitalitasnya yang sangat besar, ketika dia berteriak, "Tutup mulutmu dan mulai sembuhkan aku!"
Samudra Keputusasaan tidak melakukan apa-apa, bertekad untuk berbalik melawan semua orang yang berada di Kebanggaan.
Pramusiwi Sombong telah menyembuhkan Kobaran Bulu Dada setiap waktu tetapi bagaimana dia bisa sembuh tepat waktu, terutama ketika dia sendirian? Kobaran Bulu Dada kehilangan HPnya jauh lebih cepat daripada kecepatan penyembuhannya. Dalam hitungan detik, Kobaran Bulu Dada juga mati.
"Ding! Pemain Kobaran Bulu Dada telah mati!"
"Kau Prajurit noob sialan! Persetan dengan seluruh keluargamu!" Kobaran Bulu Dada juga mengumpat.
"Ding! Pemain Sila Keangkuhan telah diusir dari kelompok!"
"Ding! Pemain Kobaran Bulu Dada telah di usir dari kelompok!"
Zhang Yang tersenyum samar ketika dua notifikasi itu terdengar, "Terlalu berisik, itu mengganggu pertarungan!"
Celana Pendek Berbunga ingin menegur tapi dia menahan dan berkata, "OK, tambahkan saja mereka kembali ketika pertempuran selesai."
Si Rakus dibunuh dengan cepat, dan ritme pertempuran kembali ke kecepatan normal.
Melawan <Kutukan Air dan Api> sebenarnya tidak sulit, karena mereka berada di Mode Normal. Dengan ketidakhadiran kedua orang barbarnya Kebanggaan, efektifitas kelompok telah meningkat secara signifikan dengan setiap pemain berlari ke arah satu sama lain seketika setelah mereka dikutuk. Kecepatan itu berlangsung bahkan sampai saat Babarerba memanggil roh jahat ketiganya, sehingga mereka selesai membunuh bos dengan cepat.
"Ding! Kelompokmu telah membunuh Babarerba! Memperoleh 4,924 EXP (Bonus Kelompok 50 poin)!"