Alesya dengan tegang menunggu di dalam mobil bersama dengan sekretaris suaminya, Liu. Mobil mereka berhenti di depan rutan penjara militer. Alesya menanti kebebasan Erik, tentu saja ia hanya berharap bahwa Eric sendiri yang akan datang dan menjemput Ayahnya.
Sambil menggigit-gigit kukunya cemas, Alesya menunggu. Dalam hati wanita itu merapalkan doa, hanya berharap supaya Eric kecil mengenalinya sebagai Kaleela, ibu yang telah meninggalkannya selama ini.
Kaleela sebenarnya tidak meminta pembenaran akan kesalahan yang pernah ia lakukan. Kaleela tahu perbutannya sangat tercela, meninggalkan bocah sekecil Eric hanya demi pria yang ia cintai saat itu.
Wanita bermata biru ini hanya ingin Eric tahu bahwa Ibunya masih hidup dan sangat merindukannya. Kaleela hanya ingin meminta maaf pada Eric.