Download App
8.86% Menjadi Kaya di Zaman Kuno / Chapter 40: Chapter 40 : Tamu Rumah Adalah Ipar

Chapter 40: Chapter 40 : Tamu Rumah Adalah Ipar

Song Mei sebenarnya tidak menyukai penduduk desa, mereka semua berpenampilan sangat biasa, hitam dan sedikit bau keringat, dia sangat tidak menyukainya. Ayahnya saja cukup tampan dibandingkan dengan penduduk desa, lihat Saudara pertamanya, dia sangat tampan. Namun orang-orang mengatakan bahwa itu berdasarkan Daddynya. Namun melihat Ayah dan Kakak tertuanya sangat mirip.

Lalu suara teriakan datang dari kamar yang lain, jeritan tangis juga terdengar. Daddy Song mengerutkan alisnya. "Kenapa mereka lagi?"

Song Mei juga tidak menyukai Kakak iparnya ini, dia merasa bahwa orang ini sangat berisik. Bahkan hanya pemukulan biasa saja, dia akan menjerit dan menangis. Lalu tiba-tiba ide licik muncul di pikirannya.

"Daddy, bagaimana kalau kita menyuruh pelacur Yun itu meminta daging ke rumah Saudara tertua Song."

"Pelacur Yun itu? Kamu yakin?"

Song Mei menganggukkan kepalanya. "Daddy, kamu ingat. Orang yang memberikan Ayam Pegar itu adalah Saudara Song. Kamu bisa mengirimnya dan kita akan mendapatkan daging."

Daddy Song segera tercerahkan. Dia tersenyum senang. "Oh Gerku, tidak hanya cantik, kamu juga sangat pintar. Baiklah, aku akan menyuruh pelacur Yun itu meminta daging pada kedua bintang sialan itu."

Song Mei segera tersenyum. Daddy Song segera bangun. Dan menepuk-nepuk pantatnya. Dia segera berjalan ke kamar di mana Shen Yun dan Song Xi menangis. Song Yuan menatap keduanya dengan jijik.

"Apa yang kalian lakukan hanya menangis dan menangis. Sungguh sial menikahimu." Song Yuan segera marah, Shen Yun tidak bisa menjawab apapun, dia hanya bisa menangis tanpa suara, Song Xi sedikit meraung, dia juga kadang-kadang menerima pukulan Song Yuan sesekali. Jika bukan karena Daddynya yang menahan pukulan untuknya.

Dia mungkin tidak akan bisa bertahan sepanjang ini. Daddy Song segera datang. "A-Yuan, ada apa?"

"Hump... benda sialan ini mengacaukan rencanaku. Aku seharusnya mendapatkan beberapa uang dari mereka. Tapi mereka mengacaukannya."

Daddy Song tahu maksud putranya, dia segera mendengus. "Mereka adalah bintang buruk keluarga ini. Sungguh sial memelihara mereka."

Shen Yun merasa sangat sakit hati mendengarkan ini, dia sudah berpikir beberapa kali untuk bunuh diri, namun melihat gernya, dia tahu bahwa mereka tidak peduli dengan Ger-nya. Mereka pasti akan menjualnya.

Shen Yun akhirnya memutuskan untuk bertahan, Daddy Song segera berbisik pada putranya. Song Yuan mengerutkan alisnya, namun pada akhirnya dia menganggukkan kepalanya. Dia meninggalkan keduanya dan Daddy Song segera melototinya dengan marah.

"Pergi ke rumah bajingan Mao dan Tianchen itu, jika kamu tidak bisa mendapatkan daging dari mereka. Kalian tidak akan mendapatkan makanan selama 3 hari. Aku tidak peduli kalian berdua mati, mungkin lebih baik mati daripada membuang-buang makanan di rumahku." Daddy Song dengan suara marah dan melengking.

Shen Yun mendengarkan ini, dia segera menangis. Daddy Song melihat dia menangis, dia segera marah. "Untuk apa menangis? Cepat pergi!"

Shen Yun membawa Song Xi keluar dari halaman kediaman Song, dia berjalan bersama dengan gernya. Di perjalanan, Song Xi merasakan sakit pada kaki dan tangannya. "Daddy, apakah kita akan ke rumah Paman Song?"

Shen Yun mengganggukkan kepalanya. "Apakah kakimu sakit? Daddy akan mengendongmu."

Song Xi menggelengkan kepalanya. Dia menarik ujung bibirnya. "Daddy, ini sama sekali tidak sakit. Sungguh Daddy."

Shen Yun mengusap kepalanya. "A-Xi adalah yang paling kuat."

Keduanya tersenyum satu sama lain, hanya ini satu-satunya penghangat mereka. Keduanya akhirnya sampai di kediaman Yan Mao. Kebetulan Yan Mao sedang mengawasi para pekerja sambil menghitung berapa banyak yang dia bisa hasilkan dalam satu minggu.

Lalu matanya tidak sengaja tertuju pada gerbang, menemukan Shen Yun dan Ger kecilnya. Yan Mao segera mendekat, dia membukakan pagar dan mempersilakan keduanya untuk masuk. "Ger Yun dan Xiao Xi, ayo masuk. Kalian adalah tamu langka."

Yan Mao menyambut mereka dengan senyuman, ini membuat Shen Yun semakin bersalah. Shen Yun dan Song Xi masuk ke dalam. Lalu keduanya duduk di depan rumah Yan Mao.

Song Tianchen meminta tukang kayu membuatkan mereka meja dan kursi yang indah untuk para tamu yang datang. Shen Yun dan Song Xi duduk, mereka berdua tampak gelisah. Yan Mao menatap Shen Yun, dia tidak sengaja melihat memar lagi.

Kali ini bukan hanya Shen Yun, namun Ger kecil ini juga memiliki memar di kaki dan tangannya. Yan Mao tersenyum, "Aku akan membawakan air untuk kalian berdua."

Shen Yun segera menghentikannya. "Jangan terlalu repot, Kakak ipar."

Yan Mao tersenyum. "Jangan terlalu sopan, kamu adalah tamu dan juga adik iparku. Aku akan menyambut kalian dengan baik."

Shen Yun merasa sedih dihatinya, ini pertama kalinya dia mendengar seseorang begitu peduli dengannya. Meskipun dia hanya seorang tamu. Dulu dia ingat meminta bantuan pada penduduk desa, beberapa dari mereka mengacuhkannya.

Yan Mao dengan dingin menuangkan air, melihat penampilan Shen Yun, dia sedikit marah. Keluarga Song ini, suatu hari kamu akan menemukan karma-mu.

Yan Mao membawa teh dan cemilan manis. Dia juga membuat beberapa kue kering kecil yang dia panggang. Kebetulan itu baru saja matang, dia menyajikannya di dalam piring dan menambahkan selai manis.

Yan Mao meletakkan piring kue kering dan menyajikan makanan di meja. Shen Yun segera berbicara. "Kakak ipar, mengapa mengeluarkan begitu banyak makanan. Kami...."

"Jangan terlalu memikirkannya. Ini hanya makanan ringan. Jangan terlalu sopan." Yan Mao menuangkan teh yang sudah di beri gula sedikit. Karena dia tidak suka terlalu manis, dan juga dia tidak suka teh pahit.

Shen Yun segera merasa malu, ini hidangan yang mewah. Dia hanya tamu dan Yan Mao menyajikan teh untuknya.

"Minumlah. Ini adalah teh herbal."

Shen Yun malu untuk menolak. Dia akhirnya mengambil gelas yang berisi setengah teh. Dia meminumnya perlahan. Kedua matanya melebar, ini manis. Yan Mao menatapnya, dia tersenyum. Song Xi melihat Daddynya minum. Namun dia tidak berani meminta minuman.

Yan Mao tersenyum. "Xiao Xi, ini untukmu."

Song Xi melihat gelas berwarna merah dia menatap kearah Daddynya. Shen Yun menganggukkan kepalanya. Song Xi mengambilnya dan mengucapkan terima kasih dengan suara yang manis.

"Paman Ger, terima kasih."

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Xiao Xie sangat manis, kamu minum yang banyak."

Song Xi yang kebetulan mencoba minuman itu, kedua matanya melebar. Ini manis dan enak. Song Xi adalah anak yang tidak diinginkan dalam keluarga Song, tentu saja dia tidak pernah makan makanan enak.

Ketika dia mendapatkan minuman enak, dia segera tersenyum senang. Dia bahkan melupakan rasa sakitnya. Bukan melupakan hanya saja dia merasa bahwa lukanya tidak lagi terasa sakit.

Shen Yun tanpa sadar juga merasakan hal yang sama, namun dia mendengar bahwa ini adalah 'teh herbal' dia berpikir bahwa ini adalah pengaruh dari teh herbal.

Yan Mao menatap kearah Shen Yun, dia membuka suaranya. "Ger Yun, apa yang membuatmu datang ke sini?" Apapun itu, aku yakin berhubungan dengan keluarga Song, apakah itu Song Yuan atau Daddy Song.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C40
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login