Jiang Mo tidak berharap bahwa dia akan mengalami hari seperti ini. Setiap malam dia akan bermimpi buruk. Itu adalah mimpi yang sama terus menerus. Seorang Ger yang tersandung dengan batu. Di antara kakinya mulai berdarah. Itu adalah genangan darah yang parah.
Setiap kali Jiang Mo ingin menyentuhnya. Orang itu akan menepis tangannya. Dia selalu mengatakan bahwa dia adalah pembunuh anaknya.
"Pergi! Aku tidak ingin melihatmu! Kamu membunuh anakku."
Jiang Mo bangun dengan teriakan keras. Ketika Xiao Tong mendengarnya. Dia langsung masuk ke dalam ruangannya. Xiao Tong melihat Tuan Mudanya sudah bangun. "Tuan Muda, kamu baik-baik saja?"
Jiang Mo memegang kedua kepalanya. Kedua matanya masih melebar. Seluruh wajahnya hampir di penuhi oleh keringat dingin. Dia menatap ke bawah. Xiao Tong datang mendekat. "Tuan Muda, kamu..."
"Xiao Tong..."
"Tuan Muda aku di sini." Xiao Tong menjawab ucapan Jiang Mo.