_Kediaman keluarga Benyamin Salman.,,_
Soraya muncul di ruang kerja Nyonya Shalina dengan wajah basah oleh keringat. Tadi dia setengah berlari menuruni anak tangga.
"Ada apa?" nyonya Shalina heran.
Semenjak tidak ada Nindy, dua orang bersaudara ini semakin dekat situ sama lain. Saling memperhatikan dan membutuhkan.
Soraya menjatuhkan tubuhnya yang berkeringat di sofa. Cuaca saat ini sangat panas. Kulit Soraya gelap keseringan kena Cahya matahari. Dia menghilangkan keresahan hatinya dengan berjemur.
"Ayah mengumpulkan kita semua!" kata Soraya dengan suara parau. Dia kembali merokok, tapi tidak pakai ganja lagi.
"Ada apa?" Nyonya Shalina khawatir. Dia memandangi wajah adiknya sambil berpikir.
"Entah lah!!" Soraya mengipasi wajahnya dengan map di meja.
Keningnya bertaut, kelihatan banget kalau saat ini dia sangat cemas. Dia yang paling terpukul.
Kepergian Nindy dari rumah membuat keluarga Salman menjadi tegang.