"Aku setuju. Sekolah hanya membuang-buang waktu saja akhir-akhir ini," dia setuju dengan senyuman di suaranya. "Jadi," lanjut Ava. "Bagaimana semuanya? Maaf aku tidak bisa bicara lebih awal aku sudah memikirkan kalian berdua," katanya dengan nada meminta maaf.
"Jangan khawatir, kita sangat sibuk sampai-sampai aku hampir tidak punya waktu untuk menonton The Walking Dead," kataku, bersandar di sebelah Lexie.
Kami mengobrol selama beberapa menit dan aku senang berbicara dengan seseorang yang aku anggap sebagai ibu kedua. Sebenarnya, mengingat wanita yang melahirkan aku hanya bisa digambarkan secara longgar sebagai seorang ibu, dan hanya dalam arti biologis murni, dia adalah satu-satunya ibu aku. Ava adalah satu-satunya sosok nenek yang dimiliki Lexie dalam hidupnya, meskipun, dia menolak untuk dipanggil seperti itu. Namun, dia mencintai Lexie dengan sepenuh hatinya.