Tidak ada jalan lain baginya selain mengikuti apa kata Wisnu. Karena Wibbi tidak rela perusahaan yang di besarkan dengan jerih payahnya di ambil alih begitu saja oleh sang paman yang rakus akan harta.
Tanpa sengaja pandangan mata Wibbi tertuju ke sebuah amplop coklat yang tadi terinjak oleh kakinya. Tangannya meraih amplop tersebut, rasa penasaran akan isi di dalamnya membuat Wibbi memberanikan diri membuka amplop tersebut.
"Uang?" Ucap Wibbi dengan mengerutkan keningnya. Wisnu yang mendengar itu pun ikut melihat ke arah tangan Wibbi yang mengeluarkan segepok uang seratus ribuan masih dengan logo Bank dimana uang itu di ambil sebelumnya.
Amplop coklat yang besar dan tebal itu, memang tidak aneh jika berisi uang. Namun yang membuat aneh bagi Wibbi dan Wisnu siapa orang yang sudah dengan berani meletakkan uang sebanyak itu di bawah pintu ruang kerja sang pemilik perusahaan.