Chapter 62: Kecurigaan: Faras

Sialan, orangtuaku mulai lagi.

Apasih mau mereka, sudah mending mereka mengabaikanku seperti sebelumnya anak buangan di perlakukan. Hanya karena upaya meracuniku kedua kalinya terjadi, mereka melarangku untuk keluar untuk seminggu ke depan. Kalau di sini ada Salma dia pasti akan berkata.

"Astaga dragon ball. Nggak usah lebay."

Uh, aku rindu dengan Salma. Dia adalah satu-satunya teman yang gue sayangi, aku masih dapat mempercayai dia. Malah aku merasa bersalah karenaku dia mendapat imbas.

Aku lebih banyak di dalam rumah, aku memang boleh keluar tapi tidak boleh jauh dari perumahaan ini. Paling jauh aku hanya ke supermarket di gerbang masuk.

"Kak, mama mau ke arisan ya. Adek juga ikut sama suster."

"Iya mah..."Jawabku malas.

Mamah tersenyum dan berjalan kearah aku untuk mengecup ubun-ubun. Aku sekarang sedang duduk di kursi kitchen islans, bibi tadi ku minta untuk membuatkan waffle bertaburkan buah berry dan strowberry bersama madu di atasnya.