Chapter 159: TITIK TERANG UNTUK ARMAN

Tiga tahun yang lalu ....

Perasaan saudara kandung memang tak pernah meleset sama sekali. Mau kita berusaha untuk menutupi dengan berbagai cara pun lama kelamaan akan tahu juga. Sama halnya dengan Dito, yang merasa kalau adiknya itu enggak bisa tidur karen sangat khawatir dengan keadaan Arman.

Ditambah pada saat jam satu pagi, Dito, enggak sengaja kebangun dan melihat Lisa sudah berdiri di samping bed nya Arman. Sudah bisa dipastikan kalau Lisa sebenarnya enggak bisa tidur sama sekali.

"Abang, ngintip ya?" Lisa menunjuk ke arah Dito sambil menyipitkan kedua matanya.

"Enggak ngintip, Lis, hanya saja Abang enggak sengaja lihat kamu mandangi Arman."

"Sama aja itu, Bang!" elak Dito.

"Iya sudah kalau gitu, Lisa, pulang aja! Pantesan tadi, Ibu, lihat kedua mata Lisa ada kantung matanya, pasti enggak bisa tidur 'kan?" tebak Ibu.