Chapter 242: KEDATANGAN TANTE MERI II

Ikatan darah memang terlalu kental. Mamah, enggak tega kalau kakaknya dapat beberapa pertanyaan dari kedua anaknya. Ya ... walau kakaknya memang sedang salah.

"Mah, please untuk kali ini jangan membela siapa-siapa."

"Iya, Pah!"

Masalah yang sedang dibuat oleh tante Meri memang harus dipertanggung jawabkan. Karena beliau yang menabuh genderang, tetapi beliau juga yang harus membereskan kekacauan yang telah beliau perbuat.

Katanya, tante Meri ingin yang terbaik buat keponakan tetapi kenyataan berbanding terbalik. Beliau, justru membuat calon istri keponakannya diperlakukan penuh dengan tatapan benci. Bahkan, sampai beliau tega mengusir Lisa dari butiknya. Sikap yang seperti benar-benar enggak bisa ditoleransi oleh Ali, hatinya teramat sakit melihat calon istrinya diperlakukan layaknya benalu yang harus dibuang jauh-jauh.

"Ya ... tante mengaku kalau sikap tante ini sudah sangat keterlaluan, tapi apa ada yang salah jika tante ingin membuat keponakan tante bahagia?"