Ada hembusan nafas hangat menyentuh telinganya dan itu seperti arus listrik, Chi Gui merasa separuh tubuhnya mati rasa.
Dia mundur sedikit, karena tidak nyaman, "…Baguslah kalau kau senang."
Fu Si tertawa ringan dan jari-jarinya yang ramping naik ke bahu Chi Gui. Baru saja akan melanjutkan gerakan selanjutnya….
"Kriiing"
Nada dering ponsel yang keras berdering di antara mereka berdua.
Chi Gui mengeluarkan ponselnya dan meliriknya, "Bosku sudah sampai, ayo turun dulu."
Setelah dia selesai berbicara, dia berbalik dan berjalan tanpa segan.
Fu Si masih terdiam.
Dia melihat tubuh di depannya itu berjalan menjauh dan mau tidak mau menggertakkan giginya.
Profesor Chi sungguh tidak bisa membaca situasi...
***
Chi Gui turun ke lantai dua, akhirnya dia merasa kehangatan di wajahnya sedikit reda.
Mau tidak mau dia mengangkat tangannya dan dengan lembut menyentuh dadanya.