Dalam perjalanan menuju mansion milik Nathan, Nuansa terus kepikiran penjelasan Nathan mengenai permasalahannya tadi. Walaupun ia berusaha mengalihkan perhatiannya ke ponsel, namun ia tetap tidak bisa mengusir permasalahan Nathan keluar dari pikirannya.
'A-aku juga tidak mengerti kenapa pagi tadi aku bisa terbangun dalam keadaan telanjang dan dengan dia yang berada di sebelahku, dan dia juga telanjang. Maksudku, kalaupun aku memang memperkosanya semalam, sekarang pasti aku akan mengingatnya walaupun secara samar.'
Kata-kata Nathan itu terus-terusan terngiang di pikirannya, dan rasanya ia tidak sanggup lagi untuk tidak menumpahkan pemikirannya itu.
"Aku tidak mengerti dengan orangtuamu," ucap Nuansa pada Nathan. Akhirnya terjadi pembicaraan di antara mereka berdua.
"Maksudmu?" tanya Nathan.
"Aku tahu mereka bukan orang bodoh, mereka orang-orang yang jenius, tapi kenapa mereka tidak memikirkan solusi lain selain melakukan visum?"
Jangan anggap kalau dirimu lah yang paling tahu apakah kamu berbohong atau tidak, belahan jiwamu juga merupakan orang yang paling tahu apakah kamu jujur atau tidak. Kenapa? Karena jiwa kalian sudah menyatu, dan karena batin kalian terikat oleh rasa saling cinta.
- Sihansiregar
wkwkwk tinggal tunggu tanggal mainnya aja nih mereka benar-benar saling terbuka tentang perasaan masing-masing.
Btw ini panjang chapternya hampir 2 kali lipat panjang chapter normal ya kakak, jadi koinnya lebih besar.