Download App
3.19% Memandang Lautan Biru Yang Luas / Chapter 10: Cinta Yang Gila

Chapter 10: Cinta Yang Gila

Setelah perdebatan yang cukup lama, Qing Hua akhirnya mengalah. Ia terkekeh konyol pada akhirnya, seolah-olah kekesalan yang ia tahan sejak tadi menjadi lawakan yang tak pantas untuk ditertawakan. Ia memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu, namun sebelum ia meninggalkan tempat ini, ia berhenti tepat di depan pintu sebelum membukanya, lalu mengatakan suatu hal yang seakan-akan menunjukkan dirinya telah terintimidasi selama perdebatan mereka.

"Kau benar-benar orang yang tidak bisa menghargai orang lain. Aku sudah cukup baik dengan membawa Weixu ke rumah sakit dan kau malah memakiku seperti ini," berhenti sebentar, Qing Hua melanjutkan dengan suara rendah, "Tapi, bukan masalah. Mungkin kau adalah orang yang terlalu berbangga diri, jadi seenaknya saja merendahkan orang lain."

Ketika Qing Hua menyelesaikan kata-katanya, ada senyuman misterius yang membuat kata-katanya terdengar seperti sebuah ejekan. Namun, Ai Zhiyi tidak menyadari hal itu. Ia hanya tidak sabar menunggu Qing Hua untuk meninggalkan tempat ini.

Ai Zhiyi tidak peduli dengan kata-kata Qing Hua. Walaupun itu terdengar seperti sedang menyalahkan dirinya, Ai Zhiyi sudah terlalu lelah untuk hari ini, dan tidak bisa terlalu menanggapinya. Sejak di pagi hari tadi, ia telah meninggalkan rumah mereka untuk bekerja sepanjang hari, dan kembali di sore harinya. Tetapi, keadaan tidak berjalan begitu baik, dan ia harus melakukan perdebatan yang sia-sia bersama bajingan kecil itu. Ia tidak bisa membuang-buang waktunya dengan orang seperti dirinya. Itu hanya akan membuatnya semakin merasa dipojokkan oleh kata-kata yang penuh tipu daya, seperti sihir untuk memanipulasi situasi mereka.

Seperti halnya dengan kata-katanya baru saja, yang terdengar seperti Ai Zhiyi adalah satu-satunya orang yang berkelakuan buruk selama ini. Lantas bagaimana dengan sikap pelecehan yang baru saja ia lakukan? Apakah itu wajar? Apakah Ai Zhiyi yang harus dituntut dan disalahkan?

Ai Zhiyi sama sekali tidak mengerti bagaimana bajingan itu memikirkan hal ini. Di mana dari kata-katanya yang seolah-olah merendahkannya? Kapan ia merendahkan dirinya? Itu benar-benar tidak masuk akal dan seakan-akan membuatnya ingin tertawa. Sayangnya, Ai Zhiyi sangat buruk dalam hal seperti ini, jadi ia tidak bisa membuat bajingan itu merasa lebih terhina daripada dirinya.

Setelah Qing Hua keluar dari ruangan, Ai Zhiyi menunggu di depan pintu sampai ia merasa yakin bahwa Qing Hua benar-benar telah meninggalkan tempat ini sebelum ia berbalik, dan melangkah ke arah Chu Weixu yang masih belum sadarkan diri.

Ia mengambil kursi, lalu duduk di atasnya sambil menggenggam tangan Chu Weixu dengan senyuman lemah pada wajahnya.

Ia memandang Weixu dengan mata berkaca-kaca. Ia ingin mengeluh padanya bahwa orang yang selama ini ia anggap sebagai teman hanyalah berpura-pura, dan baru saja memperlakukannya dengan sangat buruk.

Tetapi, Ai Zhiyi tidak bisa membebaninya dengan hal seperti itu. Chu Weixu sangat lemah dengan kondisinya walaupun ia selalu ingin melindunginya.

Sejak dulu, Chu Weixu adalah pemberontak, tetapi jika saja Ai Zhiyi tidak menegurnya, maka Chu Weixu tidak akan bersamanya selama dua belas tahun.

Chu Weixu terlalu baik. Ia selalu melindungi Ai Zhiyi, dan selalu berkelahi hanya karena tidak ingin Ai Zhiyi diganggu atau disentuh oleh siapa pun seperti sebuah berlian yang berharga, di mana ia tidak akan pernah bisa menemukan berlian yang sama jika ia kehilangan berlian itu.

Begitupun dengan Ai Zhiyi. Baginya, Chu Weixu adalah satu-satunya orang yang bisa bersamanya, dan akan menjadi satu-satunya orang yang berhak atas kepemilikan dirinya. Bukan orang lain.

Suatu hari mereka bertengkar dan berbaikan beberapa hari kemudian. Berikutnya mereka kembali bertengkar dan kembali berbaikan. Tidak ada hal buruk dari semua itu. Mereka adalah pasangan kekasih. Pertengkaran adalah sebuah jalan untuk sebuah hubungan yang lebih baik.

Ketika Ai Zhiyi membayangkan bagaimana mereka bertengkar; bagaimana mereka bersembunyi dari Keluarga Chu; bagaimana mereka melewati kutukan lima tahun itu; Ai Zhiyi tersenyum dan tidak bisa merasa lebih baik seperti sekarang ini, tetapi ia juga tidak pernah merasa sesakit waktu itu.

Ia pikir bahwa ia sudah terluka ketika harus meninggalkan kedua orang tuanya, namun itu hanyalah awal untuk sebuah kutukan yang paling buruk, yang seharusnya membuatnya menangis namun malah membuatnya tersenyum.

Selama satu tahun mereka hidup di jalanan, Ai Zhiyi menerima keadaan mereka. Satu tahun mereka membagi semangkuk nasi untuk hidup, Ai Zhiyi bisa merasakan kenikmatan dari bagaimana mereka menangis waktu itu.

Ai Zhiyi tidak akan pernah menyerah pada sebuah hal yang sudah seharusnya diperdebatkan oleh sepasang kekasih dan bisa diperbaiki.

Jika saja Chu Weixu meninggalkannya, maka ia akan mengikutinya. Jika Chu Weixu menjadi penjahat, maka ia tidak akan pernah mengkhianatinya walau sekalipun dalam kesesatan. Bahkan, saat Chu Weixu harus mendekam di penjara selama tiga tahun, Ai Zhiyi setia menunggunya selama tiga tahun itu.

Ini merupakan cinta yang gila, seolah-olah mereka adalah gambaran dari kebenaran itu sendiri — tidak ada satu pun yang berhak mengadili.

Ai Zhiyi dan Chu Weixu adalah dua orang yang saling mencintai. Mereka tergila-gila satu sama lain, bahkan kedua keluarga yang memiliki perbedaan seperti bumi dan langit mengakui bagaimana kegilaan mereka, sehingga tidak ada yang menyetujuinya.

Tetapi, mengapa harus mereka? Di dunia ini ada banyak pasangan Cinderella, namun mengapa harus mereka yang menderita?

Orang-orang juga setuju dengan hubungan seperti ini, tetapi tidak untuk kedua keluarga yang memiliki alasan berbeda, di mana satu keluarga menjunjung harga diri di kepala mereka, di mana yang lainnya merasa direndahkan seperti kotoran.

Ini adalah dunia yang penuh ketidakadilan, tetapi mereka berdua melewati semuanya dengan banyak hal buruk yang mereka tinggalkan.

Sekarang, mereka di Shanghai. Tidak ada yang peduli dengan mereka. Tidak akan ada yang peduli bagaimana hubungan mereka dan bagaimana mereka melewati dua keluarga yang saling bertolak belakang.

Tetapi, tidak ada hal dalam hubungan mereka yang sebaik sekarang ini. Mereka menganggap bahwa ketidakpedulian orang-orang kota adalah anugerah pada hubungan mereka.

Ai Zhiyi masih mengingat kata-kata ibunya bahwa dia tidak peduli dengan hubungan mereka, yang ia pedulikan hanyalah bagaimana hasil dari hubungan mereka.

Ibunya juga mengatakan bahwa cinta seperti ini tidak akan bertahan lama. Tanpa anak, itu adalah hal yang mustahil. Akan ada waktu di mana langit dan bumi memisahkan mereka. Itu tidak akan berlangsung hingga sepuluh tahun.

Tetapi, sekarang, mereka berhasil melewati kutukan sepuluh tahun itu. Jadi, tidak ada hal yang bisa memutuskan usia suatu hubungan dengan hanya sekedar kata-kata. Bahkan, jika tujuh orang yang mengutuk mereka, maka mereka mempunyai tujuh alasan untuk bertahan. Mereka telah melampau banyak hal yang bahkan mereka sendiri pikir bahwa itu adalah hal yang tidak masuk akal.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C10
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login