"GOOOOOOOOOL". Pria itu memasukkan Bola ke gawang lawannya dengan mudah. Siapa lagi kalau bukan peter?
"Ckckckck makin meningkat aja ni cara main lo?" Seorang Cowok yang memiliki tampang super tampan menepuk pundaknya.
"Ahh, Bright Lo juga banyak peningkatan".
"Udah kita istirahat dulu yuk minum ni gue beliin tadi". Bright membawa 2 botol minuman soda.
Sementara anak lain masih berlatih, mereka berdua beristirahat.
"Sorry ya".
"Buat apa". Tanya Peter.
"Kan seharusnya Lo yang dapet peran utama Drama kemaren".
Peter menepuk pundak Bright dan mengatakan "koq lu yang minta maaf, itukan memang udah di ambil sama agency tempat lu, berarti ya emang rejeki lu lah dan gue doain mudah-mudahan drama lu nanti booming".
"Makasih ni Pet".
Tak jauh dari situ seorang wanita yang sexy sedang berjalan kearah mereka.
Wajahnya yang sangat cantik, rambut panjangnya dan Pakaian yang fashionable yang dia kenakan menambah kesempurnaan parasnya.
Dia berjalan pelan dan menutup kedua mata Peter. Bright yang melihat Cherry menghampiri Peter pun mengambil ancang-ancang untuk pergi.
"Cherry, kamu ngapain nutupin mataku".
"Ehmm aku kan mau mesra aja sama kamu". Chery pun dengan kesal melepaskan Tangannya yang menutupi mata peter.
"Kemana Bright, padahal aku belum selesai bicara". Tanya peter sambil menoleh kekanan dan kekiri.
"Aku ada disini dan kamu cuma cari bright. Oke kalau gitu aku pergi". Chery yang terlihat marah dan akan pergi tapi sebelum itu tangannya di tarik oleh peter.
"Maaf sayang Ayolah duduk bersama kita sudah lama tidak bertemu". Dengan wajah yang cemberut, Cherry pun duduk kembali di sebelah peter.
Peter kemudian menggenggam tangan Cherry "kamu tau gak aku tuh kangen banget sama kamu, kamu terlalu sibuk jadi kita gak punya waktu berdua, jadi pliss jangan pergi ya".
Peter berbicara dengan lembut dan manis. Cherry pun mulai luluh.
"Aku minta maaf ya soalnya Aku sibuk, ada iklan dan juga modelling selain itu aku harus keluar kota buat bisnis kecantikan aku".
"Iya gak apa asal kamu kabarin aku". Ucap peter dengan sabar.
"Ahhh, gimana pekerjaan kamu peter apa semuanya lancar?".
"Ya semuanya lancar". Wajah Peter berubah menjadi lebih tegang. Sulit untuk memberitau Cherry bahwa dia akan mengikuti Casting drama BL.
"Apa ada masalah?" Tanya Cherry.
"Tidak ada".
"Gak, ada yang kamu sembunyikan, apa? Ayo Ceritakan". Ujar Cherry yang penasaran sekaligus kesal karena pacarnya berusaha menyembunyikan sesuatu darinya.
"Tapi aku minta kamu jangan marah ya". "Oke aku gak akan marah"
Peter menceritakan bahwa dia mendapat kesempatan untuk Casting Drama BL.
"Kamu dapat casting drama BL lagi?"
"Iya"
Cherry kemudian melepaskan genggaman tangan peter dan mengomel dengan marahnya.
"Kamu tuh gak pernah dengerin aku ya, kenapa harus drama BL?
"Apa yang salah dengan Drama BL?"
Tanya Peter dengan heran.
"Peter, kamu kan tau aku terkenal di kampus, kamu tau gak anggapan orang-orang nanti saat tau pacar aku main drama BL?".
"Dan pasti nanti saat kamu jadi pemeran utama, skinship dan ciuman gak bisa terhindarkan".
"Bagaimana anggapan orang-orang tentang hubungan kita?".
"Jika kamu hanya sekedar butuh uang. Ada aku yang bisa berikan buat kamu, tapi aku gak setuju kamu jadi pemain drama BL, aku gak sanggup sama omongan orang-orang".
Peter yang sangat sabar mulai terpancing emosinya. Dia tidak menyangka kalau Cherry akan blak-blakan seperti itu. Bahkan Cherry lebih mementingkan omongan orang daripada apa yang peter inginkan.
Peter berdiri menghadap Cherry dan mengatakan "Kenapa kamu seperti ini? Aku gak pernah melarang kamu untuk melakukan apa yang kamu mau, tapi kenapa kamu terus mengatur aku? "
"Aku tidak mengaturmu sayang, aku hanya ingin yang terbaik untukmu". Cherry berkata seolah dia tidak bersalah.
Peter tersenyum sinis sambil berkata " bukannya itu hanya untuk kepentingnmu saja, kamu terlalu mementingkan kepopuleranmu di banding apa yang aku inginkan".
Sebelum Cherry bicara peter melanjutkan bicara lagi. "Kamu juga meremehkan aku. Memberi uang katamu??? Dimana sisa harga diriku jika itu benar terjadi? ".
Cherry pun berdiri dan semakin nyolot. "Kenapa? Apa yang salah dengan menerima uang dariku, ingat ya Peter, Kalau kamu benaran jadi peran utama di drama BL, lebih baik kita putus".
"Apa kamu bilang?" Peter kaget dan tanpa sengaja memegang bahu Cherry dengan keras membuat Cherry meringis kesakitan.
"Peter kamu membuatku kesakitan". Peter kemudian menurunkan tangannya dari bahu Cherry, dan kemudian dia menghela nafas.
"Cherry sebaiknya kita beristirahat saja".
"Apa maksudmu beristirahat? ". Tanya Cherry sementara tangannya masih memegang bahu yang di tekan keras oleh Peter sebelumnya.
"Aku sangat lelah dengan hubungan kita seperti ini, tolong beri kita waktu untuk saling introspeksi diri".
Cherry menganggukkan kepalanya tanda kesal. "Baiklah, baiklah itu yang kamu ingin kan, jangan menyesal". Cherry kemudian mengambil tas nya dan melangkah pergi menjauh.
Beberapa teman Peter yang mendengar pertengkaran mereka menanyakan keadaan Peter. Peter pun mengatakan dia baik-baik saja dan akan kembali ke kelas.
-----
Setelah jam kuliah selesai Peter pun kembali kerumah. Dia mengecek smartphone nya untuk melihat akun instagram yang kini sudah mencapai 12ribu follower.
Sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas… sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas….
"Ehm telpon dari Kak Selly? Tumben kakak nelpon? " Gumam Peter.
"Halo"
"Peter whats wrong with you n cherry?, Kalian bertengkar". Terdengar suara wanita yang ternyata adalah Kakak Peter.
"Tidak ada". Jawab peter seadanya.
"Jangan bohong, aku melihat Cherry menghapus semua foto kalian di instagram".
"Hahhh". Peter pun menghela nafas.
"Kami break sementara kak".
"Why???? Bukannya kamu sangat menyukai dia? "
"Jadi ceritanya begini…" Peter kemudian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara Diabdan Cherry kepada Kakaknya.
Peter tidak pernah menyembunyikan apapun pada Selly karena mereka Kakak adik yang sangat dekat.
"Jadi seperti itu,,, aku merasa kalau cherry sudah keterlaluan tapi aku tidaj akan ikut campur masalah kalian berdua".
"Hah sudahlah tidak usah di bahas lagi, dimana mama?".
"Baik aku akan memberikan telpon ini ke mama".
"Peter, Apa kamu baik-baik saja? " Tanya suara 🔉 di seberang yang begitu Peter Rindukan.
"Aku baik baik saja ma, aku minta doa mama ya agar aku bisa lolos casting nanti…"
"Tentu saja mama akan mendoakanmu, dan terus mendoakanmu".
Obrolan ringan pun terus berlanjut. "Jadi apa rumahnya nyaman peter?"
"Nyaman ma, disini lengkap semua, ahh iya kalau semester ini selesai aku akan pulang".
Rumah Peter yang jauh dari Kampus memaksa Peter untuk menyewa rumah yang lebih dekat dengan kampus.
Entah sudah berapa lama mereka telponan, Peter pun merasa suasana hatinya lebih baik dari sebelumnya.
Setelah telpon di tutup Peter kemudian berdoa di dalam hatinya
"Berikanlah yang terbaik untukku Tuhan, aku hanya ingin seseorang yang bisa mengerti diriku"