Rain baru kembali ke suite room-nya petang itu. Ketika Rain masuk, ia berhenti di pintu melihat Jeanna meringkuk di sofa, masih memakai jubah mandi dengan ruangan yang gelap. Sepertinya gadis itu tidur. Lagi-lagi dengan kondisi seperti itu. Rain menghela napas.
Rain pergi ke dinding tempat remote AC berada dan mematikannya. Rain lantas memutuskan untuk mandi lebih dulu. Selesai Rain mandi pun, belum ada tanda-tanda Jeanna bangun. Rain menyalakan lampu dan menutup tirai. Gadis itu masih juga belum bergerak dari tidurnya.
Rain mendekati Jeanna dan melongok ke sisi sandaran sofa. Rain dengan hati-hati mengulurkan tangan untuk menyentuh kening Jeanna. Lalu, ia menyentuh tangan Jeanna. Suhunya normal.
Rain akhirnya duduk di sofa lain dan menyilangkan lengan sambil menatap Jeanna tajam. Sampai kapan gadis itu akan tidur? Rain kesal juga karena dia harus terjebak di sini tanpa AC, gara-gara gadis bodoh itu.