"Kau benar-benar …"
"Ma-maaf, Pak," Jeanna berkata panik. "Saya akan mendengarkan perintah Pak Rain dengan lebih baik."
"Cih!" Rain menarik tangannya turun, lalu kembali ke tempat tidur.
Rain melemparkan tubuh di tempat tidur sementara Jeanna perlahan berjalan ke tengah ruangan, tapi gadis itu tampak bingung. Dia kemudian berjalan ke pintu beranda.
"Jangan coba-coba keluar lewat pintu itu," Rain mengingatkan.
"Baik, Pak," jawab Jeanna.
Meski begitu, gadis itu tetap berdiri di sana dan menatap ke luar, ke arah danau. Sepertinya, dia benar-benar menyukai pemandangan danaunya.
Rain berbaring miring dan bertanya pada Jeanna,
"Kenapa kau terus mencoba mengkhianatiku?"
Jeanna berbalik pada Rain, tampak terkejut. "Apa maksud Pak Rain?"
"Tadi bukan pertama kalinya kau mengkhianatiku dan menuruti perintah orang lain, terlepas aku akan menyukainya atau tidak," sebut Rain. "Kenapa kau terus melakukan itu dan membuatku kesal, Jeanna?"