Rafael dan Riel memutarkan badannya, lalu menyerang dari belakang iblis berekor itu. Menyerang bersamaan dan pedang dan tongkat sabit itu menebas lehernya bebarengannya. Dan kemudian kepala itu terjatuh, darah keluar dari potongan lehernya. Mereka bertiga benar-benar membunuhnya dengan sangat sadis dan tanpa ampun.
Mereka terdiam dengan deru napas yang masih memburu. Saling berpandangan dan kemudian tertawa. Bagi mereka, ini adalah pertarungan mereka yang paling melelahkan. "Ternyata ini sangat menyenangkan!" kata Riel. Rafael dan Mikael mengangguk.
"Iblis itu juga cukup membuat kita kewalahan!" ujar Rafael sambil menyeka air keringatnya.
Mikael mengakui ucapan Rafael, "Dan membuat kita kelelahan!" tentang iblis itu. Ia menyimpan kembali busur serta anak panah dari punggungnya.
"Pertarungan ini memang membuat kita kelelahan, karena kita tidak tau bagaiman sulitnya dan hebatnya iblis-iblis di negara ini!" imbuh Riel.