Dering telepoe menyadarkan Lucas dari lamunan. Tanpa ia sadari juga sudut matanya mengeluarkan setetes air bening yang disebut dengan air mata. Entahlah ... sejak kapan air menjengkelkan itu bisa keluar? Ia bahkan merasa baik-baik saja. Mungkin satu sisi lain dalam dirinya meronta meminta keadilan hidup yang sesungguhnya, penuh kebahagiaan atau hal lain yang lebih sederhana dan tenang? Tapi sepertinya semesta tak memiliki niat untuk merubah hidupnya yang masih saja kelam sampai saat ini. Jahat bukan?
Ia berbalik setelah sebelumnya mengusap sudut matanya dengan ibu jari dan mengambil ponsel yang tergeletak di meja. Melirik sekilas nama pemanggil yang mengganggu lamunannya, lantas mengangkat dengan malas.
"Why?"
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^