Download App
11.65% MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 45: 45. Mansion New York

Chapter 45: 45. Mansion New York

"Kau sudah sadar? Kenapa aku tak tau?" tanyanya dengan mata mengerjap-ngerjap lucu sebab baru saja terbangun dari tidurnya.

Pria itu tak menjawab. Ia hanya terus menatap ke arah Zoa dalam diam.

"Kau butuh sesuatu?" tanya Zoa yang tak mendapatkan jawaban lagi. Astaga ... apa Lucas bisu setelah tujuh jam tak sadarkan diri? Pria itu hanya diam dan menatapnya. 

"Duduklah," ucapnya kemudian. Ia juga lelah terus menengadah karena Lucas masih berdiri di hadapannya. Apalagi dirinya baru bangun dan membuat tubuhnya belum stabil maksimal. Kau tau sendiri Tuan Vantouxer tingginya melebihi batas sedangkan dirinya jika berdiri di samping Lucas hanya sebatas dada. Pendek sekali atau Lucas yang terlalu tinggi? Entahlah.

Zoa sedikit bergeser dari duduknya, memberi ruang untuk Lucas. Sementara pria itu hanya diam dan mendudukkan dirinya dengan tenang. Wajahnya masih sedikit pucat dari sebelumnya. Zoa semakin merasa bersalah melihat Lucas seperti ini. 

"Aku minta maaf. Aku tak tau kalau pelayan itu memberikan racun pada minumanmu dan malah membuat mereka bebas," ungkapannya penuh penyesalan. Ia lantas menundukkan kepalanya. Menatap buku tebal ditangannya yang masih terbuka.

Lucas. Pria itu tersenyum samar mendengar ucapan maaf dari gadis temuannya. Kenapa hatinya terasa geli melihat raut penyesalan dari gadis ini? Aneh sekali.

"Hm," jawabnya singkat. Bahkan mulutnya Tak terbuka sedikitpun. Astaga pria itu benar-benar.

Zoa kembali menoleh pada Lucas. "Bagaimana keadaan tubuhmu? Sudah tak apa kan? Apakah masih ada yang sakit?" tanya Zoa lagi. Kali ini ia menyingkirkan buku ditangannya. Bukankah tak sopan jika kita berbicara dengan orang tapi kita masih fokus dengan hal lain?

"Hm."

"Akan ku ambilkan minum untukmu. Biasanya orang koma kalau sudah sadar akan meminta minum tapi … kenapa kau tidak? Aneh sekali," ujarnya lalu beranjak dari duduknya untuk mengambilkan minum di atas nakas samping ranjang Lucas. Sementara Lucas, ia terus memperhatikan setiap kegiatan Zoa dalam diamnya. Ah gadis itu ... kenapa Lucas selalu ingin tersenyum melihatnya?

Zoa kembali ke sofa dengan satu gelas penuh air putih ditangannya. Ia menyodorkannya pada Lucas. Lucas menerimanya tanpa mengatakan apapun. Ia lantas meminumnya perlahan.

"Setidaknya ucapkan terima Kasih Tuan batu," celetuk Zoa yang langsung ditatap Lucas yang masih meminum airnya.

"Kau yang menawarkan diri," jawab Lucas begitu menghabiskan setengah gelas minumannya. Apa harus mengucapkan terima kasih pada gadis ini? Hei ... dia yang menawarkan dirinya. Lucas juga tak meminta tolong sedikitpun. Lalu kenapa gadis itu menuntut untuk berterimakasih atas tawarannya? Aneh sekali.

Zoa mengedikkan bahu. "Terimakasih bukan setelah meminta bantuan saja, Tuan Lucas."

Lucas menaikkan satu alisnya. "Lalu?"

Zoa menghela napas. "Baiklah tak perlu dipikirkan. Kau sedang sakit, aku tak mau menambah penyakitmu hanya karna ucapan tidak berguna," ujarnya kemudian. Astaga ... Lucas mengerjainya atau memang pria itu tak tau cara berterimakasih? Ah sudahlah.

Lucas tak menanggapi. Ia mengedarkan pandangan. Dimana semua anak buahnya? Kenapa hanya gadis ini yang ada di sini?

"Mike dan Erix mengerjakan tugas di bawah tanah sedangkan Harry akan menyusul mereka."

Lucas menoleh. Zoa menjawab apa yang ia pikirkan? Dia bisa membaca pikiran seseorang atau itu hanya kebetulan?

"Tadi Erix mengatakan itu sebelum pergi. Karena kau terlihat mencari mereka, jadi aku mengatakannya sebelum kau bertanya," jelasnya dengan menampakkan cengiran tipisnya. 

 Aish ... Kenapa dia sangat manis? Menyebalkan sekali.

Lucas kembali mengalihkan pandangannya. "Lanjutkan saja bacaanmu," ucapnya tanpa menoleh ke arah Zoa. Ia mengambil ponselnya di meja.

Zoa lantas mengangguk sumringah. Kenapa tidak sejak tadi? Padahal ia sudah penasaran kelanjutan bacaannya tentang negara lain. Ia lantas segera mengambil buku yang tergeletak di meja. Lalu mencari halaman terakhir yang ia baca semalam. Sementara Lucas, pria itu sudah sibuk dengan ponselnya. Mencari tahu tentang siapa dalang dibalik kejadian yang menimpanya. Mereka benar-benar mengusik ketenangannya. Mereka harus membayar perbuatan mereka. Brengsek!


CREATORS' THOUGHTS
Anesa_mons Anesa_mons

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C45
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login