"Tugas selesai," ujar pria itu dengan tersenyum puas seraya mengetikkan ucapannya pada pesan yang akan ia kirimkan pada Tuannya.
Sedangkan dua temannya juga sama. Tersenyum puas dengan masih melangkahkan kaki semakin jauh dari tempat pria itu. Dimana rumah kecil yang sudah disiapkan Tuannya di sini akan menjadi saksi bagaimana pria itu bertahan hidup di negara sepi ini. Ya... Sepi karena memang penduduknya bahkan tak mencapai sepuluh ribu jiwa, berbeda dengan negara lain bukan? Tapi itu keuntungan juga agar pria ini tak dapat keluar dalam waktu yang lama. Mungkin dua puluh tahun? Lima puluh tahun? Ah ia tak bisa menerka selama apa waktu yang akan digunakan pria ini dalam menjalani hari-harinya selama di sini. Tuannya memang handal dalam mencari tempat persembunyian dan pengiriman orang-orang tak dibutuhkan seperti pria itu.
"Selamat tinggal, Tuan Erg Mavilstone," ujar mereka bertiga bersamaan saat mobil yang mereka gunakan tadi mulai melaju meninggalkan rumah kecil itu.