"Baiklah, mari bekerja bersih," seru pria itu kembali memicingkan matanya dan melihat pria baya itu mulai menjauh meninggalkan halte di depan sana.
Tanpa pikir panjang pria bertopi itu lantas keluar dari mobil setelah sebelumnya menyimpan pistol ke saku belakang celana jeans yang ia kenakan. Berjaga-jaga jika saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, juga karena ia masih menyayangi nyawanya hingga tak mau ia cepat mati janya karena menjalankan tugas yang belum selesai. Ah.. mengingat kematian ia ingat salah satu anak buah Tuannya yang dibunuh karena melanggar perjanjian. Itu balasan setimpal karena mereka tidak menuruti ucapan Tuannya dan malah berbalik arah pada Tuan yang lain. Coba katakan siapa yang tidak ikut kesal saat bekerja mereka hanya butuh beberapa waktu dengan gaji mahal meski tak melakukan apapun?