Zoa menghembuskan napas pelan. Ini bukan jalan yang ia inginkan, apalagi menjadi salah satu dari bagian kehidupan Lucas dan semua anak buahnya. Tapi siapa yang bisa menyalahkan takdir? Tuhan memiliki rencana yang tidak bisa Zoa bantah atau sekedar menolaknya. Semua sudah terencana dengan epik tanpa campur tangannya.
Dering telepon membuat Harry menoleh. Ia mengambil ponselnya dan melihat sekilas siapa orang yang meneleponnya. "Bagaimana, Mike? Apa belum menemukan tanda-tanda?"
Zoa yang mendengar telepon Harry ikut menajamkan pendengarannya. Setidaknya ia juga ingin mendengar bagaimana perkembangan semua orang mencari Lucas. Apa alasan kuat Lucas hingga pergi tanpa anak buah sekalipun? Itu terlalu bahaya jika saja ada salah satu musuh yang mengincarnya. Meskipun Zoa sudah diberitahu untuk kepergian kali ini, tapi rasa khawatir itu terus bermunculan.