"Baiklah, kapan itu?"
Jawaban gadis cantik itu di luar dugaan, pria itu pikir gadis itu akan bertanya kenapa dirinya tiba-tiba mengatakan hal ini, atau setidaknya ia bertanya apa yang ia lakukan hingga dirinya memutuskan untuk memulangkannya saat ia sudah betah di sini. Tapi tak apa, itu justru lebih baik dari pada ia terus di kelilingi pria yang bukan siapa-siapanya dan hanya berdua seperti sebelu dirinya kemari. Ya... Ia sejak tadi memang melihat kedua orang ini bicara hingga ia memutuskan untuk ikut kemari dan melihat sendiri bagaimana tatapan pria di sana mengagumi gadis ini.
Hei, apa ia cemburu? Entahlah... Ia rasa ini hanya perasaan sesaat saja ketika menyadari bahwa gadis itu menjaga betul dirinya dari para pria, termasuk dirinya. Maka dari itu ia berinisiatif untuk menjadi orang ketiga agar gadis itu tak terlalu memperlihatkan bagaimana ia menjaga diri di depan pria itu. Argh... Entahlah, ia benar-benar kacau dengan pikirannya sendiri.
"Besok."
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^