"Paman," sapa Zoa yang baru saja menghentikan langkahnya tepat di hadapan pria setengah baya dengan banyak luka goresan di seluruh tubuh itu
Pria itu hanya mengangguk-anggukan kepala kecil mendengar sapaan anak tirinya, sorot matanya menatap penuh pada gadis yang kini mulai berjongkok di hadapannya. Apa yang ingin gadis itu lakukan? Andai saja ia tak kesulitan bergerak dengan tubuhnya, ia pastikan akan membunuh gadis ini dengan sadis karena berani membohonginya. Ya ... ia yakin gadis ini kemarin hanya berbohong padanya karena mengulur-ulur waktu agar orang suruhannya segera membantu. Dan untuk apa gadis itu datang ke sini sekarang? Apa gadis itu puas melihat tubuh babak belur dirinya setelah dibawa masuk ke dalam ruangan tanpa cahaya dan hanya bisa mendengar jeritannya? Tega sekali gadis itu.
"Maaf, aku tak tau jika akan seperti ini jadinya."
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^