Download App
14.28% LOVE STORY ABOUT BTS / Chapter 1: I. Min Yoongi : Sweet Like Ice
LOVE STORY ABOUT BTS LOVE STORY ABOUT BTS original

LOVE STORY ABOUT BTS

Author: Ayyi_

© WebNovel

Chapter 1: I. Min Yoongi : Sweet Like Ice

-PARK SEUL BI POV-

Disinilah aku, diruangan club basket untuk mengitip seseorang yang saat ini sedang berlatih seorang diri.

Dentuman suara bola basket yang di hentakannya hampir sama dengan dentuman suara jantung ku yang berdetak begitu keras karena memperhatikannya.

Deru nafasnya yang terengah - engah seakan musik yang indah bagiku.

laki-laki itu Min Yoon Gi dia seorang laki-laki yang sangat terkenal di sekolah ku.

Dia yang berhasil membuat ku si pembuat masalah ini menjadi diam bila berada di depannya.

Seperti panggilannya Suga dia sangat manis saat tersenyum, namun itu terjadi bila bersama teman - temannya saja tapi dia begitu dingin dengan yang lain termasuk aku.

"wah... kenapa kamu sangat indah" gumam ku melihatnya berkali - kali menembakkan bola ke jaring basket.

"SUGA" teriak seseorang aku pun menoleh melihat siapa yang memanggilnya.

Ternyata teman - teman dekatnya datang.

"wah mereka kenapa begitu tampan" kagum ku melihat semua namja populer di sekolah itu berkumpul.

"KYAAAAA OPPAAA" dengan cepat aku menoleh kearah pintu masuk club basket.

"tsk.."

"pengganggu" kesal ku melihat begitu banyak perempuan disana yang mengagumi mereka tidak hanya aku.

"hah.."aku hanya bisa menghela nafas begitu banyak saingan ku untuk mendekati pujaan ku.

Ya pujaan ku dia bagaikan sebuah bintang di mata ku.

Min Yoon Gi dia bagaikan bintang yang sangat susah untuk ku capai.

Tapi aku akan berusaha sekuat - kuatnya.

"YOSH" ucap ku sambil mengangkat tangan ku.

"PARK SEUL BI" teriak seseorang dari arah kiri ku.

Dengan cepat aku menoleh.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya sahabat dekat ku ini.

"hei...diamlah" ucap ku sambil meletakkan telunjuk dibibir ku.

"kenapa?" ucapnya mendatangi ku.

Aku lalu menoleh kearah kumpulan laki-laki populer itu berada.

Dan...

Traaa...

'mereka melihat ku' rutuk ku menundukkan muka malu.

"ini semua gara - gara mu" kesal ku mendatangi sahabat ku dan men

ariknya pergi dari club itu.

"aku yakin mereka berpikir aku ini aneh" ucap ku berbicara pada sahabat terbaik ku ini.

"JANG SEO MI" kesal ku melihat dia ternyata tak mendengarku.

"kenapa lagi?" tanyanya dengan wajah datar.

"ARRRGGHHH" kesal ku sambil mengacak rambut ku.

Dengan perasaan malu plus kesal aku berjalan meninggalkannya menuju tempat favorit ku yaitu perpustakaan.

"Fuuhh aku harus menenangkan diri" ucapku sambil berjalan cepat.

Aku berjalan begitu cepat sambil memaki dalam hati karena masih mengingat kejadian tadi.

Suga pasti berpikir kalau aku stalker. walau sebenarnya memang ia.

"dia menatap ku dengan alis naik sebelah" kesal ku berbicara sendiri.

Aku tak memperdulikan mereka yang lain melihat ku aneh, selain Suga.

"apa yang dia pikirkan setelah melihat ku seperti penguntit seperti itu,arrgghh" kesal ku mengacak-acak rambutku.

Aku pun mempercepat jalan ku menuju perpustakaan.

"kenapa tak ada lift sih" kesal ku melihat begitu banyak tangga yang akan ku lalui.

Dengan cepat aku menuruni tangga, walau nafasku terasah terengah-engah.

"haha.... kau selalu melakukan yang tidak - tidak"

'Tunggu aku kenal suara ini' pikir ku.

Aku lalu berhenti dan menatap kedepan.

'OMG' kaget ku melihat 7 laki-laki itu sedang berada di depan ku dan ingin menaiki anak tangga.

'*apa aku harus lari menerobos mereka'

'Atau aku kembali*'

tubuh ku kaku melihat mereka yang menatap ku aneh.

'bagaimana ini T^T' rasanya aku mau mati saat ini juga.

"kau mau lewat?" tanya Jin senior yang merupakan teman Suga juga dan masuk dalam deretan laki-laki populer yang lain.

"y...y... ya" jawab ku gugup sambil mengangguk.

'bodohnya aku' teriak ku dalam hati kenapa aku harus gugup menjawabnya.

Ku lihat mereka membuka jalan tepat di tengah - tengah mereka.

'ARRRGGGHHHH' teriak ku dalam hati bagaimana caranya melewati mereka kalau mereka berada dikiri kanan ku.

'AKU INGIN MATI SAAT INI JUGA'

'jangan sampai jatuh' batin ku lalu meneguk saliva ku.

'kenapa aku jadi susah bernafas rasanya' aku berjalan selangkah - selangkah melewati mereka yang memandangi ku.

'IBU TOLONG ANAKMU INI' teriak ku dalam hati.

Kaki ku kenapa jadi lemah begini.

"ASTAGA..." teriak ku kaget.

Aku menutup mata ku.

'kenapa tak ada rasa sakit ya' batin ku bertanya - tanya.

"hei kau baik - baik saja?"

'apa aku tak jatuh?' dengan perlahan ku membuka mata.

Aku melihat kearah bawah.

'oh kaki ku masih menyentuh lantai tangga'

'tunggu siapa yang menahan ku' dengan cepat aku melihat yang menangkap tubuh ku.

'S...S...Suga... SUGA OPPA' yang menangkap ku ternyata Suga oppa.

'aku tak bisa bernafas' tiba - tiba saja semua menjadi gelap.

______________

"engghh..."

'aku kenapa'

'tunggu apa yang terjadi dengan ku' dengan cepat aku membuka mata.

"oh kau sudah sadar?" dengan cepat aku menoleh kesamping kiri ku dan aku melihat mereka disana.

7 laki-laki itu disana, aku langsung terduduk dan menatap sekeliling.

'ini dimana?' batin ku melihat aku tak di tangga tadi.

"kau tadi pingsan" ucap Jin oppa aku menatapnya dengan mata terbuka.

'iyakah?' batin ku.

Aku lalu menoleh ke arah bangku yang berada di belakang senior Jin berdiri.

"Suga yang membantu mu" ucapnya lagi.

Aku langsung terdiam.

Tubuhku tiba - tiba saja memanas mengingat kejadian tadi.

Mukanya yang biasa ku lihat dari jauh tapi tadi menjadi sangat dekat dengan ku.

"apa kau baik - baik saja?" tanya senior Hoseok.

Aku menoleh dengan muka yang bengong lalu mengangguk.

"tapi muka mu begitu merah" ucapnya lagi aku langsung menangkup pipi ku.

'ini memalukan' batin ku sambil menutup wajah ku.

"y...ya aku baik - baik saja, senior" jawab ku pelan.

"baiklah kalau begitu kami pergi" ucap Jin lalu mereka pergi meninggalkan ku.

"sebaiknya hati - hati lain kali" tegur Suga.

Aku langsung mengangkat wajah ku dan melihat punggungnya yang sudah hilang di balik pintu.

"IBU INI MEMALUKAN" teriak ku tanpa suara dalam ruangan kesehatan ini.

"ini memalukan" lirih ku sambil memukul pipi ku berkali - kali berharap ini mimpi.

"aku butuh penyegar" ucap ku lalu berdiri dan keluar dari ruangan itu untuk menuju kantin.

"O.. kenapa sudah sepi" gumam ku melihat tak ada murid yang lainnya di lorong saat ini.

kepalaku menoleh kekiri kekanan untuk mengecek keadaan.

"Oh mungkin di kantin semua" ucap ku lalu berjalan menuju kantin.

"Park Seul Bi" panggil seseorang dari arah belakang ku, aku pun menoleh.

"ya" jawab ku pelan lalu menoleh ke belakang dan mendapati guru pengawas yang sedang menatap ku dengan datar.

'mati kau Seulbi, guru Kim menunggu mu'

"kenapa kau keluyuran tak masuk kelas?" tanyanya.

"aku baru saja dari ruang kesehatan pak"alasan ku sambil menunjukkan arah ruangan kesehatan dengan cengiran.

"ikut dengan ku sekarang" perintahnya dengan berat hati aku mengikutinya.

"ya" jawab ku lesu.

Aku baru saja ingin mengisi perut kenapa sudah di suruh menjalani hukuman lagi.

'hari ini hari tersial ku' batin ku sambil mengikuti Kim Songsaenim dari belakang.

Aku hanya menunduk sambil mulut ku komat kamit mengikuti kata - kata guru dari belakang.

"Kau sudah begitu ban...."baru saja aku mau memperagakan gaya guru Kim memarahi ku.

Tiba - tiba saja ada yang menarik ku dari toilet laki-laki.

"o.." belum sempat aku mengeluarkan suara mulut ku sudah ditutup rapat.

Mata ku membulat melihat siapa yang menarik ku ke toilet ini.

"diamlah" ucapnya.

'YA TUHAN SUGA' aku tak bisa menyembunyikan ke terkejutan ku melihatnya berada di depan ku lagi untuk kedua kalinya.

Dengan tampang yang masih terkejut aku mengangguk mengikuti perintahnya.

Taehyung mengintip untuk melihat guru Kim.

Aku hanya diam dengan mulut yang tetutup oleh tangan Suga.

Mata ku tak berhenti menatap wajahnya yang begitu dekat dengan ku.

'Apa aku akan pingsan lagi'

'tidak lagi'

'*Sudah cukup tadi memalukan sekali'

'Baiklah akan ku tahan'

'Wah ini seperti mimpi'

'tampan sekali*'

Suga lalu melepas tangannya dari mulut ku.

"ayo jalan cepat" ucap Taehyung memberi aba - aba.

Yang lain pun berhamburan keluar.

'apa yang mereka lakukan' aku hanya memasang muka terkejut melihat mereka berlari tanpa suara keluar dari toilet ini.

"what" kaget ku melihat Suga menarik ku juga ikut keluar dari sana.

Aku menoleh kebelakang dan tak melihat gur Kim.

'apa dia tak menyadari aku tak ada mengikutinya' batin ku sambil memiringkan kepala ku.

"perhatikan jalan mu" tegur Suga aku lalu melihat jalan ku hampir saja aku menabrak tembok yang ada di depan ku.

"fuuhh" hela ku lega.

"Sudah ku bilang hati - hati" Suga menegur ku lagi.

Aku hanya mempout bibir ku.

'Hm.. salah lagi'

Aku hanya mengikuti mereka yang berlari menuju belakang sekolah.

Aku memandang bingung kenapa aku juga di ajak sampai kesini.

'senakal - nakalnya aku tapi aku tak pernah membolos sampai keluar dari sekolah dan memanjat apa ini? pagar?' batin ku melihat mereka saling bantu untuk menaiki pagar tembok yang lumayan tinggi ini.

"kau tak ingin ikut?" tanya senior Jin kepada ku.

"aku?" tanya ku bingung sambil menunjuk diri ku sendiri.

"kau mau di tangkap guru Kim?" tanya senior Hoseok kepadaku.

'apa guru Kim' membayangkannya aja sudah mengerikan bagiku.

"tidak... aku ikut" ucap ku lalu mencoba untuk memanjat pagar itu.

"jangan lihat keatas" ucap ku memperingatkan mereka yang membantu ku untuk naik.

"berisik cepatlah" ucap Suga ketus.

"ya" ucap ku menurut katanya.

Lumayan butuh waktu lama tapi akhirnya aku bisa keluar juga.

Setelah aku keluar mereka satu persatu turun dari tembok besar itu.

Dengan mata yang membulat kaget aku melihat mereka begitu ahli melakukannya.

"WAH" kagum ku tanpa sadar melihat mereka meloncat dan jatuh dengan mulus.

"ayo" ajak senior Jin aku pun mengikuti arah tujuan mereka dari belakang.

'ternyata ada hari yang menyenangkan hari ini' batin ku lalu tersenyum.

"apa yang kau lakukan kesini" Tarik senior Hoseok dan aku berjalan bersama mereka bukan berada di belakang lagi.

Seperti biasa mereka selalu bercanda satu sama lain.

Sekali - kali aku memperhatikan Suga yang ikut bercanda dengan lainnya.

Aku hanya diam melihat kegiatan mereka terkadang aku ikut tertawa bila senior Hoseok dan Taehyung melakukan lawakan yang lucu.

Mereka pun lalu memasuki sebuah gedung tempat seperti arena game.

Aku pun mengikuti saja kemana mereka pergi.

"Jungkook kita kesana" ucap Taehyung lalu menarik Jungkook dan diikuti Jimin aku hanya menatap mereka sekilas.

senior Hoseok dan Senior Namjoon pun menghilang entah kemana.

"kau tak ingin bermain game?" tanya senior Jin kepadaku.

"aku tak tau harus main game apa" ucap ku sambil menggaruk kepala ku yang tak gatal.

"kita makan saja bagaimana?" tanya nya lagi.

Aku lalu mengangguk setuju terang saja aku tadi mau makan juga di kantin tapi ada guru Kim jadi acara makan ku gagal total.

'Apa dia akan mencari ku'

'*kenapa dia tak sadar aku tak mengikutinya lagi'

'Ah sudahlah yang penting aku happy sekarang*'

Aku pun mengikuti senior Jin menuju kedai yang buka di dalam gedung ini.

"wah banyak sekali" ucap ku menatap deretan menu yang ada di kedai itu.

"kau mau apa?" tanya senior Jin.

"ttaebokki dan jjajjamyeong... ah cola cola" ucap ku menyebut semua menu yang ku suka.

"baiklah.. kau?" tanya Jin oppa kepada Suga oppa yang duduk di depan ku.

"sama kan saja dengan kau hyung" ucap Suga datar.

Aku menatap Suga dalam diam.

'dekat seperti ini lebih menganggumkan' batin ku sambil melihatnya dari mata hingga dagu.

"sudah puas melihat ku dengan tampang bodoh mu itu" ucap Suga dingin.

Aku lalu sadar dan menatapnya dengan bibir yang manyun.

"kau sangat menyeramkan" celetuk ku asal.

"terserah mu saja" ucapnya datar.

"wah dingin sekali" ucap ku lagi.

"bukan urusan mu" ucapnya lagi.

'dia tak ada perasaan sekali menjawab seperti itu' batin ku sambil menatapnya datar.

"kenapa masih menatap ku?' ucapnya lagi dingin.

"terserah ku" ucap ku membalas ucapannya.

"kenapa, oppa tak suka?" tanya ku lagi sambil mengangkat dagu ku.

"terserah saja" ucap Suga lagi.

'tsk dasar es' batin ku menatapnya.

"kalian membicarakan apa?" tanya senior Jin tiba - tiba datang.

"aniya" ucap ku sambil tersenyum.

"ini pesannya silahkan di nikmati" ucap senior Jin memberikan pesanannya padaku.

"wahhh....aromanya sangat enak" ucap ku sambil menyesap aroma makanan yang ada didepan ku ini.

"makanlah" ucap Jin lagi.

"dasar perempuan rakus" ucap Suga sambil menatap ku yang memakan ttaebokki dengan lahap.

Aku lalu berhenti memasukan ttaebokki ke mulut ku.

"biar... weeekkkk :p yang penting enak" ucap ku mengejeknya.

"haha.... kau lucu sekali" puji senior Jin aku pun tersenyum malu sambil memakan ttaebokki ku.

"tsk... bahkan makan seperti di kejar setan" ucap Suga lagi lalu dia memakan hamburger yang di pesan kan senior Jin.

Aku menatapnya lalu menjolorkan lidah ku.

"Biar saja :p" ucap ku lalu lanjut memakan jjajjamyeong.

Hanya aku saja yang memesan 3 menu sedangkan mereka hanya 2 menu.

"wah... semua ini enak sekali"

Ini makanan yang enak walau hanya jjajjamyeong dan ttaebokki.

"makanan disini memang enak - enak" ucap Jin sambil melihat ku makan.

Aku langsung mengacungkan jempol ku.

Ya aku setuju dengannya ini bukan karena aku lapar tapi makanan disini memang enak.

"kekanakan" aku langsung menoleh kearah Suga.

Aku lihat dia melihat ku dengan tatapan yang datar.

"kenapa?" aku langsung menunjuknya.

"kenapa oppa selalu mengejek ku?" kesal ku sambil menunjuknya.

"karena kau berisik" jawabannya membuat ku membuka mulut ku tiba - tiba.

"what... menyebalkan sekali kenapa aku harus menjadi pengagummu"

"hah! kau mengagumi ku" kaget Suga.

"kau mengaguminya?" kaget senior Jin.

"Eh.. tidak" aku baru sadar sedang berkata apa.

Dengan cepat aku menutup mulut ku lalu memakan jjajjamyeong yang ada di depan ku.

"kau menyukainya?" tanya senior Jin namun aku tak menghiraukan.

Suga hanya tertawa sejak tadi mendengar perkataan ku.

'aish... bodohnya diriku ini' rutuk ku dalam hati sambil tetap memakan jjajjamyeong yang sudah hampir habis.

"aku mau memanggil lainnya dulu" ucap Jin lalu pergi meninggalkan ku berdua dengan Suga.

Aku hanya diam menikmati ttaebokki ku yang hampir habis.

"apa yang kau suka dari ku?" tanyanya lalu menopang dagunya diatas meja.

Aku langsung mengangkat wajah ku dan menatap Suga yang ternyata menatap ku juga.

Dengan susah payah aku menelan saliva ku.

'apa hari ini benar - benar hari tersial ku' batin ku sambil mengigit garpu yang sedang berada dalam mulut ku.

"aku... tak... maksudnya tak ada yang aku suka"

'aish.... bodohnya kenapa harus gugup'

"lalu bagaimana perasaan mu bila ku melakukan ini" Suga menyapu sudut bibir ku dengan jarinya dan menatap ku sambil tersenyum.

'IBU AKU INGIN MATI'

Ingin rasanya aku berteriak tapi tubuh ku hanya membeku tak menunjukkan reaksi saat Suga melakukan itu.

'rasaya aku lupa cara bernafas' dengan cepat aku menggerakkan tangan ku seakan mengipasi wajah ku.

"kenapa disini jadi panas sekali" ku lirik kiri kanan terdapat ac dimana - mana.

Suga lalu tersenyum melihat ku.

Melihat itu aku lalu bangun dan berjalan kearahnya dan memukul punggungnya.

"AISH... DASAR ES MENYEBALKAN" kesal ku sambil memukul punggungnya.

"eh.." tiba - tiba tangan ku di pegangnya.

Ku lihat dia berdiri dan tepat berada di depan ku.

Menatap tepat di manik mata ku. Mata kami bertemu satu sama lain.

"bodoh.." ucapnya lalu mendekatkan mukanya kearah ku.

Dapat ku rasakan deru nafasnya menyapa wajah ku dan aku hanya mampu menutup mata.

Ini bukan karena aku terlalu percaya diri akan diciumnya, aku hanya takut untuk melihat tindakkannya selanjutnya.

Aku merasa sesuatu menyentuh bibir ku.

Dengan perlahan aku membuka mata.

'S... Su.. Suga mencium ku' mataku membulat.

Aku melihatnya mencium ku dengan mata yang tertutup.

Aku dapat merasakan kehangatan bibirnya yang begitu manis di bibir ku.

Dengan perlahan aku menutup mata dan menikmati rasa manis yang di berikan olehnya.

Inilah ciuman pertama ku.

Ciuman yang tanpa tuntutan serta terasa begitu memabukkan dengan sukses membuat jantung ini melompat tak karuan serta tubuh ini menjadi sehangat matahari.

"lain kali jangan mengintip ku di club saja temani aku main" ucapnya setelah mengakhiri sesi ciuman kami.

Aku hanya terdiam sambil menutup mulut ku.

'Apa dia sudah menyadari sejak dulu'

"jangan hanya melihat ku dari jauh tapi lihat lah aku dari dekat dan temani aku bermain" ucap Suga sambil mengelus pipi ku.

Dapat kurasakan tubuh ku semakin memanas ditatap lembut olehnya.

"yuuhuu.. akhirnya Suga menyatakannya" teriak senior Hoseok aku pun menoleh melihat mereka tertawa mendatangi kami.

"sekarang kau resmi jadi milik ku" ucap Suga lalu menarik ku duduk bersamanya.

"Kalian makanlah apa saja aku yang akan membayarnya" ucap Suga aku hanya menangkup pipi ku malu.

Tanganya yang hangat menggenggam tangan ku.

Biar pun sikapnya dingin pada awalnya tak ku sangka dia semanis ini.

"apa aku masih menyeramkan menurutmu, Park Seul Bi?" tanyanya dan aku menggelengkan kepala dengan cepat.

Dia lalu tersenyum lembut dan yang lain pun tertawa menanggapi ucapan Suga.

'ternyata ini hari yang indah' batin ku sambil menatap pujaan ku yang sudah menjadi milik ku.

'aku mencintaimu Suga'

-FIN-


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login