Morgan menggerakkan kepala ke kanan dan kiri, tangannya capek setelah memukul dua orang. Baldi tertawa melihatnya. "Nostalgia?" tanyanya masih dengan tertawa. "Lama tak lakukan. Terasa nyaman" jawab Morgan menerima handuk dari tangan anak buahnya. "Terakhir kali kamu bikin orang setengah mati sekarang malah bilang lama tak lakukan, pamer!" sindir Baldi, bibirnya mencibir, ia duduk di pinggir halaman memperhatikan wajah bekas anak buahnya pingsan sedangkan Javi babak belur. Morgan mengangkat bahunya, ia seperti mendengar sesuatu tapi tak jelas. "Aku belum puas tapi tangan sudah capek. Bagaimana kalau kamu yang lanjutkan?" tanyanya menawarkan sesuatu yang enggan di lakukan Baldi. "Tidak minat" jawabnya cepat bikin Morgan tertawa terbahak-bahak melihat wajah masam Baldi.
Kata orang, takdir dan nasib sering bersinggungan. Bagaimana pendapat kalian?