"Lord Lort, selamat datang di kastil raja iblis. Kau mungkin kebingungan dan bertanya-tanya mengapa kau bisa sampai ke tempat ini."
Seseorang berbicara kepadaku di ruangan yang luas dan ramai ini.
Di ruangan yang luas ini terdapat barang-barang yang sepertinya sangat mahal jika kulihat dari warna dan dekorasinya.
Warna-warna yang bernuansa bangsawan yang biasanya kulihat di film-film.
Terdapat beberapa orang yang memiliki bentuk yang cukup aneh di ruangan ini. Sebagian berdiri layaknya manusia namun sebagiannya tidak.
Aku melihat dua pasang tanduk di kepala seseorang yang barusan berbicara padaku.
Itu sontak membuatku kaget dan merangkak ke belakang.
Kejadian ini terasa sangat mendadak dan membuatku kebingungan.
"Tenang saja, aku bukanlah orang yang jahat."
Terlihat seperti seorang Iblis. Begitulah pikirku.
Seseorang yang berbicara kepadaku itu berdiri di depanku dan hanya menatapku dengan senyuman setelahnya.
Daripada "Menawan" kurasa "Cantik" lebih cocok untuknya. Dia memiliki penampilan tubuh yang ramping seperti seorang model. Juga, paha putih yang terlihat di balik stocking hitamnya itu membuatku seketika terpesona.
Saat melihat postur tubuhnya, aku berspekulasi jika ia lebih cantik daripada artis yang sering kulihat di televisi.
"Sangat mempesona" Kira-kira seperti itu.
Dan...
Dia memiliki tanduk kecil seperti banteng yang tumbuh di sisi kiri dan kanan kepalanya. Telinganya panjang seperti Elf. Matanya berwarna merah muda dan itu sedikit terasa menggoda, rambutnya pirang berwarna krim tumbuh sampai ke lutut.
Ciri yang paling membedakan antara dirinya dan orang-orang yang berada di ruangan ini adalah ekor yang ada pada bagian atas pantatnya, yang panjang, tipis, dan ujungnya yang berbentuk hati, Itu memanjang ke bawah dari dasar punggungnya. Ia juga memiliki dua pasang sayap yang berbentuk seperti sayap kelelawar yang tumbuh di antara ekornya.
Dadanya berukuran standar, tidak terlalu besar ataupun kecil. Medium is Premium.
Apa yang ia kenakan hanya baju off shoulder putih yang memperlihat ketiak dan menutupi bagian bawah kedua bahunya sampai ke atas pusar, ditemani dengan dasi merah imutnya, dan sebuah rok mini berwarna hitam yang menutupi bagian privasinya. Aku juga melihat suatu tali yang sepertinya berasal dari celana dalamnya, tali itu menjulur dari bagian depan ke bahunya dan kembali ke bagian belakang dalam roknya. Ia juga memakai dua pasang stocking panjang berwarna hitam yang menutupi bagian bawah kaki sampai ke paha putihnya.
Aku rasa aku terlalu terbawa suasana sampai bisa memikirkan semua itu.
Senyuman lembut dengan kesan licik terdapat di wajahnya yang anggun.
Saat dia menatapku dari awal mata kami bertemu, itu membuat diriku gugup dan tidak dapat berpikir secara normal.
... Dan aku mulai mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya.