"Pak Aditya..!!" Ucap Bintang terperangah tak menyangka ia masih akan bisa bertemu dengan pemuda yang dianggapnya sebagai penyelamat.
"Ini bukan di kantor dan aku bukan lagi menjadi atasanmu sekarang. Aku hanya seorang anak kuliahan yang belum lulus jadi jangan panggil aku seperti itu.
"Bagaimana aku bisa tidak memanggilmu dengan sebutan itu sementara kau punya kuasa atas perusahaan itu." Bintang melihat Aditya yang tampak sangat tampan hari ini kemeja casual yang di padukan dengan sebuah jaket bomber berwarna navy.
"Kau boleh memanggilku seperti itu nanti. Nanti jika aku memang sudah menjadi seorang pemimpin yang sesungguhnya." Pinta Aditya kepada perempuan yang kini lebih suka mengurai rambutnya sesuai keinginan Aditya.
"Kalau begitu berjanjilah padaku kau akan segera menyelesaikan pendidikanmu dan menjelma menjadi seorang pemimpin yang baik, yang mampu mensejahterakan semua bawahannya, yang mampu memajukan perusahaan menjadi lebih baik lagi."