"Nona biar saya bantu." Amanda memandang sekilas pada Aldo. Ia memang agak kesulitan saat turun dari mobil jenis sport yang cukup tinggi.
Amanda memegang sakah satu tangan yang dijulurkan Aldo kemudian ia juga bertopang pada bahu Aldo untuk membantunya turun secara pelan-pelan. Saat kakinya terhentak menyentuh bumi Amanda sempat meringis kesakitan. Namun ia masih mencoba untuk se-rileks mungkin.
Aldo begitu gugup sedekat ini dengan atasannya. Biasanya mereka hanya berjarak sebatas kursi kemudi dan kursi penumpang saja. Namun kali ini Aldo bahkan bisa melihat wajah Amanda dengan jelas dan juga menyentuh tangannya yang halus dan lembut. Sebenarnya Aldo benci dengan pikirannya yang seperti ini. Namun sedekat ini dengan Amanda membuat jantung Aldo berdegup kencang bahkan serasa di luar kendalinya.